SIGAP MENYUSUNAN KESIMPULAN PENELITIAN
“Jika kesimpulan penelitian merupakan jawaban dari permasalahan, maka isi dan jumlah kesimpulan yang dibuat juga harus sama dengan isi dan jumlah permasalahan”.
PERMISI
alah satu hal yang paling krusial dalam penyusunan laporan penelitian yaitu pennyusunan “Kasimpulan”. Sering ditemukan dalam penulisan simpulan belum mencermikan perolehan informasi baru, mengetahui posisi penelitian, dan implikasi dari penelitian. Informasi baru bisa berupa pendapat dan pengukuhan pendapat lama, atau koreksi terhadap pendapat lama. Kebanyakan mahasiswa masih beranggapan bahwa simpulan, merupakan ikhtisar atau rangkuman dari bab sebelumnya. Sejatinya simpulan merupakan hasil pemikiran reflektif yang dapat mewakili muatan utama dalam tesis/disertasi sssuai rumusan masalah.
Kesimpulan adalah pendapat/pandangan Penulis yang didasarkan Kesimpulan pada fakta-fakta/kenyataan yang ditemukan yang telah dikemukakan dalam Kesimpulan bukanlah merupakan Fakta yang sub-bagian Hasil dan Analisa. Jika hasil penelitian merupakan suatu temuan baru, telah dikemukakan. sebaiknyaditampilkanlah implikasi dan manfaat dari hasil temuan itu Dalam menuliskan dalam menunjang khasanah ilmu pengetahuan dan teknologi. kesimpulan, sebaiknya diperhatikan bahwa, isi tidakberlawanan dengan abstrak/intisari, atau apa yang telah dibahas panjanglebar pada hasil dan analisa.Perlu diperhatikan bahwa Kesimpulan bukanlah abstrak.
Kesimpulan adalah keputusan penulis yang didasarkanpada kenyataan yang Tidak ditemukan sebelumnya, terutama dalam bagian analisa dan pembahasan jarang, bahwa dari kesimpulan yang disampaikan olehseorang peneliti dapat merupakan inspirasi bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian Dalam kesimpulan dari sebuah tulisan ilmiah, penulis selanjutnya. Sering mengakhiri dengan suatu saran bagi pembaca yang tertarikuntuk melakukan penelitian lanjutan, dari apa yang telahdisampaikan dalam tulisannya.
Kesimpulan dalam penelitian bukanlah merupakan suatu karangan atau diambil dari pembicaraan-pembicaraan lain, akan tetapi hasil suatu proses tertentu, yaitu berdasarkan data yang diperoleh. Kesimpulan harus sinkron dengan dengan rumusan masalah dan hipotesis. Jika kesimpulan penelitian merupakan jawaban dari permasalahan, maka isi dan jumlah kesimpulan yang dibuat juga harus sama dengan isi dan jumlah permasalahan.
Membuat kesimpulan harus dilakukan secara istematisasi dari keseluruhan aspek atas hasil penelitian yang telah selesai. Mulai dari rumusan masalah, kerangka penelitian, metode penelitian, penemuan penelitian, serta pembahasan hasil penelitian yang telah disebutkan. Dalam hal inpula proses pembuat kesimpulan penelitian yang baik memiliki karakteristik yang menjadi keharusan. Kesimpulan utama pada tulisan ilmiah dari hasil penelitian yang memerlukan hipotesis tidaklah sedetil kesimpulan yang terdapat pada bab analisis. Sebaliknya, pada tulisan ilmiah dari hasil penelitian yang tidak memerlukan hipotesis, maka kesimpulan merupakan uraian tentang jawaban penulis atas pertanyaan yang diajukan pada rumusan malah tertuang pada bab pendahuluan.
Tulisan ini menyajikan informasi tentang; Bagaimana cara pembuatan kesimpulan hasil penelitian yang baik dan benar? Bagaimana cara pembuatan kesimpulan, saran, yang baik dan benar? Tujuan Penulisan; untuk mengetahui cara membuat kesimpulan penelitian dan yang baik dan benar. Tulisan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada khasanah pengembagan manajemen penelitian penelitian. Unik dan menarik Belum banyak di bahas dan disajikan oleh kalangan akademisi khusunya di lingkungan UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
PEMBAHASAN
A. Makna dan Hakikat Penulisan Kesimpulan
1. Mamahami Makna Kesimpulan
Secara etimologi kesimpulan adalah bagian terakhir dari sesuatu, akhir atau hasilnya. Ketika menulis Makalah/penelitian, selalu mengakhiri dengan meringkas argumen dan menarik kesimpulan tentang apa yang telah Anda tulis. (Deviyani.2018). Kesimpulan dimaksudkan untuk membantu pembaca memahami mengapa penelitian Anda penting bagi mereka setelah mereka selesai membaca tulisan Anda. Kesimpulan bukan hanya ringkasan dari topik utama yang dibahas atau pernyataan ulang dari masalah penelitian, tetapi juga sebuah sintesis dari poin-poin utama. Untuk sebagian besar makalah/penelitian tingkat perguruan tinggi, satu atau dua paragraf yang dikembangkan cukup untuk kesimpulan, meskipun dalam beberapa kasus, tiga atau lebih paragraf mungkin diperlukan. (USC Libraries, 2016).
Kesimpulan berasal dari fakta-fakta atau hubungan yang logis. Pada umumnya kesimpulan terdiri atas kesimpulan utama dan kesimpulan tambahan. Kesimpulan utama adalah yang berhubungan langsung dengan permasalahan. Dengan demikian, kesimpulan utama harus bertalian dengan pokok permasalahan dan dilengkapi oleh bukti-bukti. (Setyowati, dan Proboyekti, 2012).
Simpulan adalah gambaran umum seluruh analisis dan relevansinya dengan hipotesis dari penelitian yang di lakukan. Bagian ini merupakan bagian akhir dalam dari laporan penelitian. (Effendi (1991:178).
Intinya, kesimpulan adalah pendapat/pandangan penulis yang didasarkan pada fakta-fakta/kenyataan yang ditemukan yang telah dikemukakan dalam sub-bagian sebelumnya. Kesimpulan adalah keputusan penulis yang didasarkan pada kenyataan yang ditemukan sebelumnya, terutama dalam bagian analisa dan tidak jarang, bahwa dari kesimpulan yang disampaikan pembahasan oleh seorang peneliti dapat merupakan inspirasi bagi peneliti lainuntuk Dalam kesimpulan dari sebuah tulisan melakukan penelitian selanjutnya ilmiah, penulis sering mengakhiri dengan suatu saran bagi pembaca yang tertarik untuk melakukan penelitian lanjutan, dari apa yang telah disampaikan dalam tulisannya. Perlu diperhatikan bahwa ksimpulan bukanlah abstrak. (Pudja, 2016:29).
Untuk hal itu, kesimpulan (1) harus menjawab terhadap masalah yang dirumuskan (2) kesimpulan harus konsisten dengan masalah yang dirumuskan dan yang ingin dijawab, tujuan dan keguanaan penelitian, hipotesis, hasil penlitian dan pembahasan. (3) kesimpulan penelitian bukan ringkasan atau inti sari tetapi merupakan kaitan logis dari konsep berpikir deduktif ke arah generalisasi. (4) menguraikan kesimpulan penelitian bukan kesimpulan statistis, (Suryana, 2010: 39).
Sejalan dengan itu, dalam panduan penulisan tesis dan disertasi PPs UIN SGD Bandung (2019: 18), ditegaskan bahwa: (1) simpulan merupakan; natijah atau kongklusi hasil pembahasan, pengolahan, dan penafsiran dari data yang diperoleh dalam penelitian. (2) simpulan ditarik dari pembuktian atau dari urain yang ditulis terdahulu dan bertalian den.gan pokok masalah; (3) simpulan menjadi jawaban atas pertanyaan yang diajukan dalam perumusan masalah; (4) simpulan bukan ikhtisar atau rangkuman dari bab sebelumnya, melainkan hasil pemikiran reflektif yang dapat mewakili muatan utama dalam tesis/disertasi sssuai rumusan masalah; (5) simpulan harus mencerminkan perolehan informasi baru, mengetahui posisi penelitian, dan implikasi dari penelitian. Informasi baru bisa berupa pendapat dan pengukuhan pendapat lama, atau koreksi terhadap pendapat lama.
Kesimpulan berasal dari fakta-fakta atau hubungan yang logis. Pada umumnya kesimpulan terdiri atas kesimpulan utama dan kesimpulan tambahan. Kesimpulan utama adalah yang berhubungan langsung dengan permasalahan. Dengan demikian, kesimpulan utama harus bertalian dengan pokok permasalahan dan dilengkapi oleh bukti-bukti. Pada kesimpulan tambahan, penulis tidak mengaitkan pada kesimpulan utama, tetapi tetap menunjukkan fakta-fakta yang mendasarinya. Dengan sendirinya, penulis tidak dibenarkan menarik kesimpulan yang merupakan hal-hal baru, lebih-lebih jika dilakukan pada kesimpulan utama.Jika penulis bermaksud menyertakan data atau informasi baru maka hendaknya dikonsentrasikan pada bab-bab uraian dan bukannya pada kesimpulan.Pendek kata, kesimpulan adalah berisi pembahasan tentang kesimpulan semata.
Pada tulisan ilmiah dari hasil penelitian yang memerlukan hipotesis, maka pada kesimpulan utamanya harus dijelaskan apakah hipotesis yang diajukan memperlihatkan kebenaran atau tidak. Kesimpulan utama pada tulisan ilmiah dari hasil penelitian yang memerlukan hipotesis tidaklah sedetil kesimpulan yang terdapat pada bab analisis. Sebaliknya, pada tulisan ilmiah dari hasil penelitian yang tidak memerlukan hipotesis, maka kesimpulan merupakan uraian tentang jawaban penulis atas pertanyaan yang diajukan pada bab pendahuluan.
Penulisan simpulan dapat dilakukan dengan menggunakan penomoran (1,2,3,4,5 dan seterusnya) ataupun secara naratif. tapiuntuk lebih baiknya, penulisan simpulan dipaparkan dalam bentuk kalimat dan paragraph. Membuat kesimpulan harus dilakukan secara istematisasi dari keseluruhan aspek atas hasil penelitian yang telah selesai. Mulai dari rumusan masalah, kerangka penelitian, metode penelitian, penemuan penelitian, serta pembahasan hasil penelitian yang telah disebutkan. Dalam hal inpula proses pembuat kesimpulan penelitian yang baik memiliki karakteristik yang menjadi keharusan.
2. Syarat Kesimpulan
Agar bisa dikatakan suatu kesimpulan baik dan benar maka berikut adalah syarat dalam membuat kesimpulan:
a. Kesimpulan memiliki kerangka dasar yang jelas
b. Kesimpulan memiliki inti yang tidak menghilngan hasil penelitian
c. Kesimpulan memiliki tujuan untuk memangkas hasil gagasan
d. Dalam memangkas gagasan harus terperinci (Novita, 2011).
Setelah simpulan, pada bagian ini juga dipaparkan pula saran-saran yang berkaitan dengan jenis penelitian lanjutan yang dapat dilakukan serta saran-saran lain yang terkait dengan hasil penelitian atau bagaimana mengatasi hambatan-hambatan yang telah dialami ooleh penulisdalam penelitian yang telah dilakukan.
3. Ciri Kesimpulan
Karakteristik pembuatan kesimpulan yang baik dan benar setidaknya harus mengandung unsur-unsur sebagai berikut:
a. Bab Akhir
Ciri pertama dalam kesimpulan penelitian yang benar hauslah diletakkan sendiri dalam bab akhir. Penyusunan kesimpulan penelitian ini bersifat padu dan menyeluruh. Sehingga dalam penulisan kesimpulan si peneliti menanggalkan perannya sebagai ilmuwan dan ia mencoba menjadi seorang filsosof.
b. Titik Akhir Penelitian
Kesimpulan tidak berarti titik akhir penelitian. Kesimpulan tidak dapat dipegang secara dogmasi. Hal ini disebabkan ilmu yang dianggap benar hari ini pada konteks dan waktu tertentu, bisa jadi dianggap salah dalam masa yang akan datang. Konteks dan situasi tempat yang berbeda akan membedakan hasil penelitian.
c. Memberikan Rekomendasi
Penjelasan terkait dengan kesimpulan selanjutnya ialah harus memberikan rekomendasi yang menyeluruh terkait dengan hal apa yang belum dapat dikerjakan peneliti untuk memberi bekal atau bahan kepada peneliti yang akan datang. Setidaknya kondisi ini dilakukan menunjukan bahwa tidak ada penelitian yang hasilnya sempurna. (Novita, 2011).
Dari sejumlah penjelasan yang telah disebutkan di atas, dapat ditarik intisari bahwa pembuatan kesimpulan dalam proses karya tulis ilmiah bisa dilakukan dengan mudah. Asalkan mengetahui mekanisasi tentang tulisan yang telah dibuatnya. Termasuk pada tinjauan pustaka, hipotesis, ataupun pada instrumen penelitian yang dilakukan.
Demikianlah penjelasan mengenai ciri kesimpulan, syarat, dan contohnya yang baik dan benar. Termasuk bisa dipergunakan dalam essay, skripsi, ataupun dalam pebuatan Makalah/penelitian .
Dalam bab ini disajikan penafsiran/pemaknaan peneliti secara terpadu terhadap semua hasil penelitian yang telah diperolehnya. Karena sudah ada unsur penafsiran,maka isi kesimpulan akan berbeda dengan rangkuman. Dalam menuliskan kesimpulan dapat ditempuh salah satu cara dari dua cara berikut: (1) Dengan cara butir demi butir, atau (2) Dengan cara esei padat. Untuk karya tulis maka penulisan kesimpulan dengan cara esei yang padat akan lebih baik dari pada dengan cara butir demi butir.
Pada bagian akhir dari suatu tesis harus disajikan kesimpulan dan saran-saran. Kesimpulan hendaknya disajikan terpisah dari saran. Kesimpulan merupakan: (1) Pernyataan singkat dan akurat yang didasarkan dari hasil pembahasan; (2) Jawaban terhadap permasalahan penelitian dan sedapat mungkin harus berkorespodensi dengan tujuan penelitian. Adapun, saran merupakan pengalaman dan pertimbangan penulis yang diperuntukkan bagi: (1) peneliti dalam bidang sejenis yang ingin melakukan penelitian lanjutan (2) Kebijakan praktis (3) perbaikan metoda. (Unbraw, 2011).
Selain itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat kesimpulan dan saran yaitu: (1) Kesimpulan merupakan jawaban dari rumusan masalah dan memenuhi harapan tujuan peneliti. Dalam kesimpulan akan dijawab apakah hipótesis yang diajukan diterima atau ditolak. (2)Kesimpulan dibuat berdasarkan penelitian yang diperoleh dari hasil penelitian. Jangan membuat kesimpulan yang kebenarannya tidak terbukti dalam penelitian. (3) Saran yang diberikan tida boleh melenceng dari ruang lingkup penelitian, dan (4)Saran merupakan manifestasi dari pennulis untuk dilaksanakan, sesuau yang belum ditempuh dan layak untuk dilaksanakan. Saran dicantumkan karena peneliti melihat adanya jalan keluar untuk mengatasai masalah atau kelemahan yang ada. (Novita, 2011).
B. Jenis Kesimpulan
Untuk beragam macam kesimpulan dalam hasil penelitian, Hayati (2019), menjelaskan sebagai berikut:
1. Perbandingan (Comparison)
Jenis kesimpulan ini membandingkan dua elemen satu sama lain atau membandingkan satu elemen dengan elemen itu sendiri. Contohnya: Jelas bahwa kandidat tahun ini lebih kuat dari kandidat tahun lalu; Jelas bahwa kandidat tahun ini memahami keinginan publik lebih baik daripada yang dia lakukan setahun yang lalu. Indikator umum kata perbandingan (lebih baik daripada, lebih sehat daripada, lebih berguna daripada) dapat membantu Anda mengidentifikasi kesimpulan sebagai perbandingan.
2. Sebab-Akibat (Causation)
Ketika satu hal (seperti peristiwa, tindakan, fenomena) secara langsung memengaruhi yang lain, itu adalah hubungan sebab akibat. Contohnya: Tadi malam, saya minum obat batuk dan hari ini saya merasa jauh lebih baik. Sehingga obat batuk benar-benar efektif. (Penyebab: obat batuk; efek: merasa lebih baik).
3. Penilaian (Assessments)
Ketika seorang arguer memberikan atribut subyektif tertentu untuk sesuatu, Anda bisa menyebutnya penilaian. Contohnya: Bunganya indah; Kebijakan ini sangat membantu; Hasilnya akan menjadi penting. Catatan: Fakta-fakta ilmiah bukanlah penilaian “Matahari terdiri dari beberapa gas” adalah fakta”; Matahari adalah pemandangan yang menyenangkan” adalah penilaian.
4. Rekomendasi (Recommendation)
Jenis kesimpulan ini menegaskan metode atau tindakan yang terbaik (atau, dalam bentuk negatifnya, merekomendasikan terhadap metode atau tindakan tertentu). Contohnya: Dalam mengobati penyakit ini, maka, dokter harus mendukung pengobatan X. Indikator umum kata kunci seperti “harus” akan memberi sinyal rekomendasi kepada Anda, tetapi kadang-kadang rekomendasi tersirat.
5. Prediksi (Prediction)
Sebuah prediksi menegaskan pendapat si pendebat tentang sesuatu yang akan terjadi dalam waktu dekat atau jauh. Contohnya: Jelas, pertandingan tenis akan dijadwal ulang; Populasi tunawisma mungkin tidak berkurang tahun depan. Untuk mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan kesimpulan. Jika si arguer percaya bahwa sesuatu akan atau tidak akan terjadi di beberapa titik di masa depan, kemungkinannya bagus bahwa itu adalah kesimpulan utama argumen.
6. Keyakinan Sederhana (Simple Beliefs)
Nama ini mungkin agak menyesatkan, karena Anda bisa mengatakan bahwa semua kesimpulan adalah semacam keyakinan sederhana; namun, beberapa siswa merasa berguna untuk mengkarakterisasi kesimpulan apa pun yang bukan salah satu dari tipe di atas sebagai keyakinan sederhana. Ini adalah kesimpulan yang merupakan klaim sederhana yang diyakini oleh si arguer itu benar dan itu bukan perbandingan, penilaian, rekomendasi, atau prediksi. Contohnya: Jelas bahwa siswa tersebut menyontek pada ujian; Pencuri itu mungkin masih di suatu tempat.
C. Strategi Mennyusun Kesimpulan
Berikut adalah beberapa langkah yang perlu diingat ketika membuat kesimpulan dasar untuk makalah/penelitian, Sebagaimana dijelaskan Novita, (2011), sebagai berikut:
1. Nyatakan kembali topiknya
Peneleiti harus menyatakan kembali topik tersebut secara singkat juga menjelaskan mengapa itu penting. Jangan menghabiskan banyak waktu atau ruang untuk menyatakan kembali topik Anda.
Makalah/penelitian yang baik akan membuat pentingnya topik Anda terlihat, sehingga Anda tidak perlu menulis pembelaan yang rumit tentang topik Anda dalam kesimpulan. Biasanya hanya satu kalimat yang Anda butuhkan untuk menyatakan kembali topik Anda. Contohnya adalah jika Anda menulis Penelitian tentang epidemiologi penyakit menular, Anda mungkin mengatakan sesuatu seperti “Tuberkulosis adalah penyakit menular yang menyebar dan mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia setiap tahun”. Contoh lain dari Penelitian humaniora tentang Renaisans Italia: “Renaissance Italia adalah ledakan seni dan ide-ide yang berpusat di sekitar seniman, penulis, dan pemikir di Florence”.
2. Tulis ulang Pernyataan dalam Tesis
Selain topik, Anda juga harus menyatakan kembali atau ulangi pernyataan tesis Anda. Tesis adalah pandangan yang sempit dan terfokus pada topik yang dihadapi. Pernyataan ini harus diulang dari tesis yang Anda masukkan dalam pengantar Anda. Seharusnya tidak identik atau terlalu mirip dengan kalimat yang Anda gunakan awalnya. Coba ulangi pernyataan tesis Anda dengan cara yang melengkapi ringkasan topik Penelitian Anda dalam kalimat pertama kesimpulan Anda. Contoh pernyataan tesis yang baik misalnya “Tuberkulosis adalah penyakit yang menyerang jutaan orang di seluruh dunia setiap tahun. Karena tingkat penyebaran TBC yang mengkhawatirkan, terutama di negara-negara miskin, medis profesional sedang menerapkan strategi baru untuk diagnosis, perawatan, dan penahanan penyakit ini”.
3. Ringkas poin-poin utama
Pada dasarnya, Anda perlu mengingatkan pembaca Anda tentang apa yang Anda sampaikan kepada mereka di bagian tubuh Makalah/penelitian. Cara yang baik untuk menyelesaikannya adalah membaca kembali kalimat topik dari setiap paragraf utama atau bagian dalam isi Makalah/penelitian.
Temukan cara untuk menyatakan kembali secara singkat setiap poin yang disebutkan dalam setiap kalimat topik dalam kesimpulan penelitian. Jangan ulangi salah satu detail pendukung yang digunakan dalam paragraf tubuh penelitian.
Dalam sebagian besar keadaan, Peneliti harus menghindari penulisan informasi baru di kesimpulan Anda. Ini terutama jika informasi tersebut sangat penting untuk argumen atau penelitian yang disajikan dalam Makalah/penelitian .
4. Tambahkan poin penting jika belum dijelaskan
Jika Penelitian akan menghasilkan secara induktif dan peneliti belum sepenuhnya menjelaskan pentingnya poin penelitian, Peneliti harus melakukannya dalam kesimpulan penelitian. Perhatikan bahwa ini tidak diperlukan untuk semua Penelitian penelitian. Jika peneliti sudah sepenuhnya menjelaskan arti poin-poin dalam Makalah/penelitian atau mengapa poin-poin itu penting, Peneliti tidak perlu membahasnya secara lebih rinci dalam kesimpulan Penelitian.
Cukup nyatakan ulang tesis, atau pentingnya topik penelian sudah cukup. Inti kesimpulan untuk Makalah/penelitian adalah untuk meringkas argumen Peneliti untuk pembaca dan, mungkin untuk mengajak pembaca dalam bertindak jika diperlukan.
5. Buat ajakan bertindak bila perlu
Jika dan ketika dibutuhkan, Peneliti dapat menyatakan kepada pembaca, bahwa ada kebutuhan untuk penelitian lebih lanjut tentang topik Makalah/penelitian. Perhatikan bahwa ajakan untuk bertindak tidak penting untuk semua kesimpulan.
Makalah/penelitian tentang kritik sastra, misalnya, lebih kecil kemungkinannya membutuhkan seruan untuk bertindak daripada Penelitian tentang pengaruh televisi terhadap balita dan anak kecil. Sebuah Penelitian yang lebih mungkin memanggil pembaca untuk bertindak adalah Makalah/penelitian yang membahas kebutuhan publik atau ilmiah. Mari kita kembali contoh tentang TBC. Ini adalah penyakit yang sangat serius yang menyebar dengan cepat dan dengan bentuk yang resisten terhadap antibiotik.
Seruan untuk bertindak dalam Makalah/penelitian ini akan menjadi pernyataan lanjutan yang mungkin sejalan dengan “Meskipun ada upaya baru untuk mendiagnosis dan mengendalikan penyakit ini, lebih banyak penelitian diperlukan untuk mengembangkan antibiotik baru yang akan mengobati jenis TB yang paling resisten. dan meringankan efek samping dari perawatan saat ini”.
6. Jawab pertanyaan “so what?”
Kesimpulan sebuah Makalah/penelitian adalah kesempatan Peneliti untuk menjelaskan konteks yang lebih luas dari masalah yang telah diskusikan. Ini juga merupakan tempat untuk membantu pembaca memahami mengapa topik Makalah/penelitian, benar-benar penting. Peneliti harus menggunakan kesimpulan untuk menjawab pertanyaan “jadi apa” karena pentingnya topik penelitian mungkin tidak jelas bagi pembaca.
Misalnya, jika peneliti menulis Penelitian sejarah, maka peneliti dapat mendiskusikan bagaimana topik sejarah yang Peneliti telah diskusikan hari ini. Jika peneliti menulis tentang suatu negara, maka peneliti dapat menggunakan kesimpulan untuk membahas bagaimana informasi yang dibagikan dapat membantu pembaca memahami negara tersebut.
D.Langkah-langkah Menyusun Kesimpulan dan Saran
Langkah-langkah Menyusun Kesimpulan dan Saran Sebagai langkah pertama, penulis menguraikan garis besar permasalahan dan kemudian memberi ringkasan tentang segala sesuatu yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya. Pada langkah berikutnya, penulis harus menghubungkan setiap kelompok data dengan permasalahan untuk sampai pada kesimpulan tertentu. Langkah terakhir dalam menyusun kesimpulan adalah menjelaskan mengenai arti dan akibat-akibat tertentu dari kesimpulan-kesimpulan itu secara teoritik maupun praktis. Ada, beberapa langkah dalam Kesimpulan dan Saran, antara lain, sebagai berikut:
- Menguraikan garis besar permasalahan dan kemudian meringkas tentang segala sesuatu yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.
- Menghubungkan setiap kelompok data dengan permasalahan untuk sampai pada kesimpulan tertentu.
- Menyusun kesimpulan, menjelaskan mengenai arti dan akibat-akibat tertentu dari kesimpulan-kesimpulan itu secara teoritik maupun praktis.
Seusai menutup kesimpulan penulis dapat memberikan saran atau rekomendasi guna penelitian lebih lanjut maupun saran-saran yang lebih praktis atau berfaedah secara riel. Seperti halnya Kesimpulan, dalam menyusun Saran hendaknya penulis tidak menyarankan sesuatu yang tidak mempunyai dasar atau keterkaitan dengan pembahasan yang dikemukakan. Dengan kata lain, Saran hanyalah berisi alternatif yang diajukan penulis agar permasalahan yang ada dapat dipecahkan sebaik-baiknya di waktu mendatang.
Contoh Kesimpulan Penelitian
Untuk memperjelas tentang serangkaian artikel yang telah dibutkan, berikut ini adalah kesimpulan yang biasanya di buat dalam penyusunan dalam penulisan ilmiah. Antara lain:
KESIPMULAN
Simpulan merupakan; natijah atau kongklusi hasil pembahasan, pengolahan, dan penafsiran dari data yang diperoleh dalam penelitian. Kesimpulan adalah pendapat/ pandangan penulis yang didasarkan pada fakta-fakta/kenyataan yang ditemukan yang telah dikemukakan dalam sub-bagian sebelumnya. Kesimpulan adalah keputusan penulis yang didasarkan pada kenyataan yang ditemukan sebelumnya, terutama dalam bagian analisa dan tidak jarang, bahwa dari kesimpulan yang disampaikan pembahasan oleh seorang peneliti dapat merupakan inspirasi bagi peneliti lainuntuk
Agar bisa dikatakan suatu kesimpulan baik dan benar maka berikut adalah syarat dalam membuat kesimpulan: (1) kesimpulan memiliki kerangka dasar yang jelas; (2) kesimpulan memiliki inti yang tidak menghilngan hasil penelitian; (3) kesimpulan memiliki tujuan untuk memangkas hasil gagasan, dan (4) dalam memangkas gagasan harus terperinci.
Seusai menutup kesimpulan penulis dapat memberikan implikasi, saran dan atau rekomendasi guna penelitian lebih lanjut maupun saran-saran yang lebih praktis atau berfaedah secara riel. Seperti halnya Kesimpulan, dalam menyusun Saran hendaknya penulis tidak menyarankan sesuatu yang tidak mempunyai dasar atau keterkaitan dengan pembahasan yang dikemukakan. Dengan kata lain, Saran hanyalah berisi alternatif yang diajukan penulis agar permasalahan yang ada dapat dipecahkan sebaik-baiknya di waktu mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
Deviyani. (2018) Development Of The Students Vocabulary Based On Storybooks. International Journal of Advanced Educational Research , 3(1): 357-361.
Endah Setyowati, dan Proboyekti (2012) Kesimpulan, Saran dan Abstrak. Tersedia dalam: lecturer.ukdw.ac.id/othie/Abstrak-kesimp-saran.pdf.
Masri Singarimbun, Sofian Effendi (1991) Metode penelitian survai. Jakarta: LP3ES
Nelma Novita Dadi. (2011). Pembuatan BAB 4 dan BAB 5. Tersedia dalam: http://www.buatskripsi.com/2011/02/kesimpulan-dan-saran-skripsi-cara.html).
PPs UIN SGD Bandung (2019), Panduan Penulisan Tesis dan Disertasi. PPs UIN SGD Bandung.
Putu I Pudja, (2016) Metode Penulisan Ilmiah. Universitas Indonesia: Jakarta.
Rina Hayati (2019) Pengertian Kesimpulan, Jenis, Ciri, Syarat, dan Cara Menulisnya. Tersedia dalam https://penelitianilmiah.com/pengertian-kesimpulan/
Suryana, 2010. Metodologi Penelitian; Model Prakatis Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif: Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Unbraw, (2011) Penulisan Tesis Program Pascasarjana. Universitas Brawijaya Malang. Tersedia dalam: https://www.ppsub.ub.ac.id/wp-content/upload/file-bos/
University of Southern California Libraries. (2016). Organizing Your Social Sciences Researcher Paper: Limitation of the Study. Retrieved from: http://libguides.usc.edu/ writingguide/limitations.