Bagi siswa/mahasiswa bahkan guru dan dosenya yang baru mengalami kuliah online mungkin bukan pilihan utama, Rasanya, kuliah reguler (yaitu mendatangi kelas di kampus seperti layaknya mahasiswa) masih menjadi pilihan utama. Apalagi, bagi mahasiswa yang ingin mencicipi pengalaman berkuliah dan berorganisasi di kampus. Hitung-hitung sebagai sarana networking di kemudian hari. Banyak yang masih percaya bahwa hanya inilah cara dapat bersosialisasi selama masa kuliah, iutulah kemudian disbut mitos. Mitos yaitu sesuatu hal yang dipercayai oleh sebagian orang, biasa dipakai untuk menakut-nakuti, memberi peringatan, ataupun diceritakan secara berkelanjutan. Semua mitos yang ada di dunia, merupakan mitos yang telah ada sejak zaman nenek moyang, dikarenakan cerita yang terus bergulir, atau bisa saja sesuatu mitos berubah dikarenakan zaman yang terus berkembang. Bagi sebagian orang mitos merupakan sesuatu yang sudah jarang dipercaya, tapi masih juga ada yang percaya tentang mitos-mitos tertentu dan terus bergulir sampai sekarang, seperti mitos mengenai gerhana bulan, yang sampai sekarang masih dipertanyakan keberadaannya.
Kata “mitos” dalam Anda s Besar Bahasa Indonesia, arti mitos adalah cerita suatu bangsa tentang dewa dan pahlawan zaman dahulu yang mengandung penafsiran tentang asal usul semesta alam, manusia dan bangsa itu sendir yang mengandung arti mendalam yang diungkapkan dengan cara gaib. (KBI:208). Sedangkan dalam Anda s Ilmiah Populer, mitos adalah yang berhubungan dengan kepercayaan primitif tentang kehidupan alam gaib, yang timbul dari usaha manusia yang tidak ilmiah dan tidak berdasarkan pada pengalaman yang nyata untuk menjelaskan dunia atau alam di sekitarnya (Pius A. Partanto dan M. Dahlan Al Barry: 2001).
Awalnya mitos berasal dari bahasa Yunani muthos, yang secara harfiah diartikan sebagai cerita atau sesuatu yang dikatakan seseorang. Dalam arti yang lebih luas, mitos berarti pernyataan, sebuah cerita atau alur suatu drama (Roibin: 2007). Mitos ialah cerita tentang asal mula terjadinya dunia seperti sekarang ini, cerita tentang alam alam peristiwa-peristiwa yang tidak biasa sebelum (atau dibelakang) adala duniawi yang kita hadapi ini. Cerita-cerita itu menurut kepercayaan sungguh-sungguh terjadi dan dalam arti tertentu keramat.
Mitos memang berbeda dengan cerita rakyat atau folklore juga dengan legenda, karena mitos tidak hanya merupakan sebuah cerita, tapi juga dipercayai adanya, dan hal itu bisa jadi berubah sesuai zamannya. Kepercayaan terhadap mitos akan terus ada, berbeda-beda dan berkembang seperti yang telah dilihat di paragraph sebelumnya, tidak hanya terjadi karena cerita yang turun temurun, tapi juga karena adanya perasaan yang terepresi terhadap diri seseorang, yang terus menerus ditekan maka perasaan yang direpresi tersebut dapat dijadikan sebuah kepercayaan. Akan berbeda dengan makna Fenomena dan fakta.
Pengertian Fenomena adalah sesuatu fakta yang kita temukan di lapangan (Freddy Rangkuti: 2011). Sedangkan menurut (Buchari Lapau: 2012), fenomena adalah sesuatu hal yang bisa disaksikan oleh panca indera serta dapat dinilai dan diterangkan secara ilmiah. Bahkan dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. Misteri adalah sesuatu yang belum diketahui dengan pasti dan menarik keingintahuan orang-orang. Misteri biasanya dikaitkan dengan kejadian-kejadian horor dan supranatural. Misteri sesuatu yang eksistensi atau yang kebenarannya tersembunyi dari kita atau sangat sulit dicapai. Perbedaan antara misteri dan fenomena adalah biasanya sebuah fenomena biasanya dapat diketahui penyebabnya secara pasti atau minimal indikasi faktor penyebabnya. Karena gejala alam misalnya, tapi misteri bedanya biasanya banyak sekali tidak diketahui sumber penyebabnya. Selain dari itu fenomena dapat dilihat banyak saksi mata sedangkan misteri hanya satu dua orang dalam waktu yang berbeda.
Dalam media sosial dan media surat kabar dan majalah sering kita membaca berita tentang sebuah fenomena dan misteri, dalam dua bulan terakhir ini. Kata-kaya fenomena terkesan sesuatu peristiwa yang menggambarkan sesuatu kejanggalan atau peristiwa yang tidak lazim terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Lalu, bagaimana dengan kuliah online? mungkin bagi siswa/mahasiswa, bahkan guru dan dosenya pun baru terpikir untuk melakukan kuliah online setelah adanya kebijakan pemerintah tentantang lockdown (karantina kewilayahan) dampak dari pencegahan Corona Virus Disease 2019 (COVID-Ig). Bukankah ini, sebuah fenomena.
Berdasarkan penjelasan di atas, menarik untuk mengkaji Mitos dibalik Fakta Kuliah Online. Perlu diketahui oleh pelajar, mahasiswa dosen karyawan sekalipun terlebih dalam kondisi saat ini. Oleh karena itu dalam pesan sederhana ini, akan dikaji “Bagaimana seseorang memahami mengenai Mitos dibalik Fakta Kuliah Online?” Tidak bermaksud menggurui siapaun, namun hal ini sebagai bentuk apresiasi terhadap kebijakan Nomor: B-392/Un.05/II.4/HM.01/03/2020 tanggal 26 Maret 2020; yang salah satunya ”Dalam pemberian tugas, dosen harus mengedepankan asas proporsional dan memperhatikan kondisi psikologis mahasiswa”, khususnya dalam hal penguatan ”psikologis mahasiswa”. Berikut hal-hal mudah yang dapat dicontoh untuk meningkatkan produktivitas ataupun prestasi.
Misalnya saja saat ini mahasiswa yang sudah bekerja, namun masih ingin kuliah S2. Sayangnya, saat ini mahasiaswa banyak mengalami kesulitan untuk membagi waktu antara bermain dengan kuliah. Tidak hanya kemacetan lalulintas yang menjadi hambatan. Jadwal kerja yang sesekali diselingi oleh lembur hingga business trip ke luar kota dan ke luar negeri juga menjadi penyebab anda berpotensi lebih sering membolos kuliah. Karena kuliah yang anda pilih bisa dilakukan secara online, maka anda pun percaya jadwalmu tidak akan mudah terganggu karenanya. Tapi, benarkah selalu demikian?
A. Mitos Seputar Kuliah Online yang Selama Ini di Dengar
Mendengar kata kuliah online, apa saja yang mungkin saat ini terbayang di benak anda? Mungkin beberapa pendapat ini sudah sering sekali anda dengar. Makanya, tidak heran kalau anda berpikir dua kali sebelum memutuskan untuk mengambil kuliah online. Mari kita cek satu-persatu.
1. Kuliah online berarti tidak bersosialisasi dengan teman kampus
Selama ini, bayangan anda adalah hanya duduk berhadapan dengan laptop atau ponsel pintar di tanganmu. Meskipun banyak mahasiswa lain yang mengambil jurusan yang sama, kadang anda praktis kuliah langsung dari kamar anda. Enaknya sih, tidak perlu mandi dan berganti baju, selama koneksi internet memadai. Bisa sambil makan lagi, meski tidak ada teman sebangku di sampingmu.
2. Kualitas pengajaran rendah
Karena banyaknya materi gratisan yang dapat anda temukan di internet, asumsi ini lazim sekali untuk kuliah online. Bahkan, semakin mahal dan sulit materi kuliah ditemukan, maka semakin berkualitas jadinya.
3. Anda bisa membagi waktu dengan pekerjaanmu
Seperti yang sudah disebutkan tadi, kuliah sambil bekerja merupakan tantangan tersendiri. Bila rela kehilangan akhir pekan dengan mendatangi kelas khusus karyawan di kampus, tidak masalah. Namun bila tidak, maka kuliah online adalah solusinya. Paling anda hanya harus ke kampus saat ujian atau urusan administrasi.
4. Perusahaan tidak mau menerima lulusan kuliah online
Ini juga salah satu ketakutan umum yang dirasakan mereka yang menempuh model kuliah online. Akreditasinya bagaimana? Apakah perusahaan mau mempertimbangkan anda , meskipun tidak kuliah dengan cara biasa?
5. Kuliah online rawan menyontek
“Ah, ‘kan tidak ada yang mengawasi ini.” Mungkin begitu pikirmu saat sedang mengerjakan esai atau tugas lainnya. Daripada capek-capek berpikir, mendingan plagiat saja tulisan yang sudah ada. Paling hanya diubah-ubah sedikit sebelum di-email ke dosen yang bersangkutan.
6. Biaya untuk kuliah online jauh lebih murah
Mitos ini beredar akibat asumsi satu arah: anda tidak perlu ke tempat kuliah dan tidak ada biaya administrasi terkait biaya bangunan dan urusan struktural kampus. Tinggal klik dari kamarmu dan mulailah kuliah.
7. Kuliah online jauh lebih mudah daripada kuliah reguler
Anggapan ini nyaris sama dengan asumsi bahwa kuliah online dapat lebih membantumu membagi waktu. Selain karena kadang anda bebas mengunduh materi-materi yang diberikan, ada beberapa mata kuliah yang waktunya cukup fleksibel, alias tidak harus “hadir” di kelas online pada saat itu juga.
B. Fakta Seputar Kuliah Online yang Perlu Anda Tahu
Nah, sudah membaca mitos seputar kuliah online di bagian sebelumnya? Jangan khawatir, anda bukan satu-satunya. Sekarang mari kita cek fakta seputar kuliah online yang perlu anda tahu, ini dialami saya sendiri dalam dua minggu pertama malaksanakan kuliah online:
Ragam respon mahasisawa macam-macam, contoh di WAG kelas mhs S1, merka menulis: ….“Masih bingung ya ndah? sok atuh di coba dulu kerjain sesuai intruksi nanti kalau salah paling di revii” (indah). Ada yang nulis, “Iyaaa. Ada misskom kin) maklum namamya daring. Hehe susah menyatukan persepsi puluhan org. Kdng aja dikelas masih suka bgung) (; …..“Terkadang kita berambisi untuk menggapai apa yang kita inginkan hingga melupakan hal yang paling fundamental ril”……”Allah maha pengampun temen2. ….”Kesempurnaan hanya milik Allah” (Ayu) . Kita berdo’a semoga Allah selalu melancarkan apapun urusan kita tanpa mempersulit. Selagi ada yang mudah kenapa harus di persulit, itulah implementasi dari efektif dan efisien (uzi), memudahkan urusan oranglain lebih indah bukan?. Allahumma sholli ‘ala sayyidina muhammad “…Kalau intruksi ga berubah2 dan jelas mah kita juga ngerjain sesuai intruksi. tapi ini kan?” (Kintan). Ftiri…”Aamiin ya Allah… Smoga ada hikmah dari mata kuliah kebijakan ini menjadikan orang-orang didalamnya menjadi bijak tidak labil”. Saya menjawab “orang Bijak bayar Pajak”
Biarlah lupakan itu, hak mereka, siapa tahu, setelah ini, anda mahasiswa tidak ragu lagi dalam “melaksakan instruksi untuk maraih prestasi” dengan model ini.
1. Bila sosialisasi adalah pilihan, harusnya tidak masalah dengan model kuliah
Kenapa harus ”takut dan ragu” dengan kuliah online, anda tidak akan bisa bersosialisasi dengan teman kampusmu? Tidak semua mata kuliah berupa pengajaran satu arah (yaitu dengan video). Ada yang berupa kelas live chat, online discussion, hingga forum mahasiswa tempat anda bisa berdiskusi dengan teman-teman se kelas, se angkatan sejurusan. Bahkan, bila ada yang tinggal satu kota denganmu, kenapa tidak janjian saja untuk bertemu dan belajar bersama? Bukankah sosialisasi adalah pilihan?
2. Kualitas pengajaran sama saja dengan kuliah biasa dan bahkan bisa lebih
Kata siapa kualitas pengajaran kuliah online lebih rendah daripada kuliah biasa? Konsultan dari Berkeley justru tidak sependapat. Universitas California, Berkeley (juga dikenal sebagai Cal, UC Berkeley, The University of California, atau Berkeley), adalah sebuah universitas publik yang terletak di timur Teluk San Francisco di Berkeley, California, Amerika Serikat, mengarah ke Golden Gate. Kampus tertua dan “flagship” dari Sistem Universitas California, Berkeley merupakan pemimpin universitas riset. Program “induk”-nya dan profesor-profesornya terus-menerus berada di urutan atas di dunia. Didirikan pada 1868, Berkeley menikmati zaman emas ilmu fisika, kimia, dan biologi pada awal 1900-an, memimpin pengembangan cyclotron pertama oleh Ernest O. Lawrence, isolasi virus polio manusia, dan penemuan banyak unsur kimia, termasuk plutonium, berkelium, dan californium. Penghargaan Nobel telah diberikan kepada 19 profesornya yang masih aktif sekarang dan pada masa lalu kepada 53 orang yang berhubungan dengan universitas ini. Pada 1960-an kampus ini terkenal ke seluruh dunia dengan lahirnya Gerakan Kebebasan Berbicara dari protes para murid menentang keterlibatan Amerika Serikat dalam Perang Vietnam, secara nyata menjadi bagian Amerika pada 1960-an. Perkembangan berikut termasuk beberapa teknologi kunci berhubungan dengan perkembangan internet, BSD Unix, dan Gerakan Sumber Perangkat lunak Terbuka. (https://id.wikipedia.org/wiki/ Universitas_ California,_ Berkeley)
Mengingat kuliah dengan cara ini dapat melampaui hambatan jarak dan waktu, banyak juga teman-teman anda yang mengambil jurusan kuliah di luar negeri, padahal mereka masih di Indonesia atau sebaliknya. Teman-teman saya banyak yang kuliah di Malayasia toh masih bias mengajar. Bila programnya memang ada dan sangat mendukung cita-citamu, kenapa tidak ditekuni saja, apalagi saat ini diharuskan oleh aturan pemerintah?. “Apabila tidak, tunggu kehacurannya” mau apa yang akan jadi isi nilai Anda!.
3. Membagi waktu antara kuliah online dengan pekerjaanmu tergantung caramu
Mentang-mentang kuliah online, banyak yang kemudian terlena dan lupa menghadiri kelas atau mengerjakan tugas asal-asalan, yang kemudian saya sebut ”coment konyol”. Padahal, absensi-mu akan tetap dicatat dan IPK-mu juga tetap akan bermasalah. Membagi waktu antara kuliah online dengan pekerjaan main anda, juga tergantung cara anda. Misalnya: mendahulukan yang deadline-nya lebih mendesak. Intinya adalah disiplin dan tahu prioritas.
Baca juga di: (1) http://arusdian.id/2020/04/01/bagaimana-meminij-waktu-yang-tepat/ (2) http://arusdian.id/2020/04/03/bagaimana-megerjakan-tugas-agar-tidak-keteran.
Nah, sudah tahu ‘kan, bedanya mitos dengan fakta seputar kuliah online yang perlu anda tahu? Sekarang tinggal tergantung pilihanmu. Bila anda termasuk kalangan profesional yang ingin menambah skill anda di dunia kerja, kuliah online bisa anda pilih. Sambil bekerja, anda membagi waktu dengan menghadiri kelas-kelas online dan mengerjakan tugas. Selain itu, anda juga bisa kok, mencari info seputar kuliah dengan model ini dan menambah skill.
SUMBER:
- Buchari Lapau: 2012.
- Kamus Bahasa Indosia 2008.
- Pius A. Partanto dan M. Dahlan Al Barry: 2001.
- Roibin: 2007.
- Freddy Rangkuti: 2011
- Nomor: B-392/Un.05/II.4/HM.01/03/2020 tanggal 26 Maret 2020
- http://irmutia.wordpress.com
Comments
Luar biasa prof sangat membuka mindset dan menambah wawasan.. Terima kasih..