Refleksi Nuzulul Qur’an: Relevansi Iqra dengan Perintah membaca kehidupan
Kaum muslimin Jemaah Jumat yang dirahmati Allah,
Syukur Alhamdulillah, kita duduk bersimpuh bersyukur kehadirat Allah SWT atas segala berkahNya yg melimpah ruah. Shalawat dan salam dari lubuk sukma kita semoga kita sempurnakan keharibaan Baginda agung Rasulullah SAW, insan kamil, qudwah hasanah, junjungan agung. Mimbar Jumat minggu ini menghimbau diri sang khatib sendiri khususnya & para Jemaah Jumat umumnya supaya menyempurnakan iman dan taqwa kehadirat Allah SWT, yakni mematuhi segala titah perintahNya, yangg fardhu khususnya dan yang sunnah Baginda Rasulullah SAW umumnya serta meninggalkan segala laranganNya, yang haram khususnya dan yang makruh umumnya. Fardhu: Bila dikerjakan berpahala, bila ditinggalkan berdosa Sunnah Baginda Rasulullah SAW: Bila dikerjakan berpahala, bila ditinggalkan tidak berdosa Haram: Bila dikerjakan berdosa, bila ditinggalkan berpahala Makruh: Bila dikerjakan tidak berdosa, bila ditinggalkan berpahala. Dari mimbar Jumat minggu ini Khatib menghimbau diri sang khatib sendiri khususnya & para Jemaah Jumat umumnya supaya menghayati dan mengambil I’tibar dari satu tema: “IQRA”.
Kaum muslimin Jemaah Jumat yang dirahmati Allah,
Seiring masih hangat-hangatnya pertama; Umat Islam dalam 3 hari yang lalu tepatnya malam 17 Ramadan 1443 H/19 April 2022, telah memperingati malam diturunkannya Al-Qur’an/Nuzulul Qur’an. Aya pertama Pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad esensinya perintah Iqra’ /membaca;
اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ
”Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan” (QS. Al-Alaq [96]:1)
Kedua secara nasional bangsa Indonesia pada tanggal 21 April 2022. telah memperingati hari lahirnya pahlawan Nasional R.A. Kartini. Salah satu Esensi pemikiran R.A. Kartini. Adalah: dengan membaca dapat membuka wawasan pengetahuannya, dan menulis menuangkan ide/gagasan/pemikiran, agar diketahui orang lain. Surat-surat Kartini untuk Abendanon sahabatnya di Belanda.
Kedua peristiwa besar itu ada relevansinya dengan perintah membaca. Dengan keyakinan bahwa; dengan membaca dapat membuka wawasan pengetahuannya, dan menulis menuangkan ide/gagasan/pemikiran, agar diketahui orang lain. Dengan pengetahuan itulah manusia dapat ditingkakan derajatnya. Firman Allah SWT dalam Surat Mujadilah ayat 11;
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ
“….Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat” (QS. Mujadilah [58]:11).
Kaum muslimin Jemaah Jumat yang dirahmati Allah,
Titah perintah Allah SWT yg pertama kali disyariatkan kepada Baginda Rasulullah SAW adalah membaca. Iqra’ artinya membaca. Al Quran artinya bacaan. Qari atau qariah artinya pembaca. Qari artinya pembaca lelaki. Qariah artinya pembaca wanita. Qiraatul quran artinya membaca Al Quran. Coba kita kenang kembali saat pertama kali kita belajar Al Quran waktu kecil. Kita mulai belajar Al Quran dengan belajar Iqra’. Iqra’ #1-#6. Setelah kita mengenal huruf hijaiyyah, kita belajar Iqra’ sebelum kita membaca Al Quran. Allah SWT mensyariatkan titah perintah membaca kepada Baginda Rasulullah SAW via Malaikat Jibril. Surah Al Alaq dimulai dengan kata “Iqra’”.
Pada suatu malam hari, Baginda Rasulullah SAW berdiam diri di gua Hira. Ada seorang lelaki datang menghampiri Baginda Rasulullah SAW. Lelaki itu berkata kepada Baginda Rasulullah SAW, “bacalah”. Baginda Rasulullah SAW berkata, “Aku tidak bisa membaca”. Lelaki itu berkata lagi kepada Baginda Rasulullah SAW, “bacalah”. Baginda Rasulullah SAW berkata, “Aku tidak bisa membaca”. Lelaki itu masih berkata berkata kepada Baginda Rasulullah SAW, “bacalah”. Baginda Rasulullah SAW, “Aku tidak bisa membaca”. Lelaki itu adalah Malaikat Jibril. Sejak itu turunlah wahyu Allah SWT dalam FirmanNya surah Al Alaq #1-#5:
#1 “Bacalah dengan nama Tuhanmu yg Maha Pencipta”
#2 “Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah”
#3 “Bacalah & Tuhanmu yg Maha Mulia”
#4 “Yg mengajarkan manusia dengan pena”
#5 “Dia mengajarkan manusia apa yg tidak diketahuinya”
Zumrotal mu’minin wal muslimin hafizhakumullah,
Perhatikan sejenak Firman Allah SWT surah Al Alaq 1-5;
yang barusan khorib baca. Terdapat beberapa pengulangan di surah Al Alaq #1-#5. Kata “Iqra’” diucapkan 2x. Titah perintah baca dikatakan 2x. Kata “’allama” yg artinya mengajarkan diucapkan 2x. Kata “Rabb” juga diucapkan 2x. Kata “khalaq” yg artinya menciptakan diucapkan 2x. Setelah titah perintah membaca diturunkan, titah perintah menulis juga diturunkan.
Sidang Jumat yg diberkahi Allah SWT,
Di awal usia TK/RA, pertama kali kita belajar membaca. Membaca itu syarat masuk SD/Madrasah. Di TK kita belajar membaca, ujian membaca. Bila kita terima surat, kita membaca surat. Bila kita terima surat pengumuman, kita baca surat pengumuman. Di sekolah, kita baca denah sekolah kita. Belajar waktu sekolah, kita membaca buku pelajaran, buku catatan kita. Di sekolah/madrasah juga di perguruan tinggi ada perpustakaan. Tujuannya merangsang minat anak untuk membaca. Anak” bisa membaca dan meminjam buku di perpustakaan sekolah. Perpustakaan di universitas fungsinya lebih dominan untuk belajar, mengerjakan tugas, skripsi. Kita mencari buku literatur, refrensi untuk tugas, skripsi. Kita harus baca buku refrensi, literatur, jurnal u/ mengerjakan skripsi. Kita harus cari bahan skripsi di internet. Waktu kecil, orang tua kita membacakan kita dongeng sebelum tidur.
Di zaman dulu tahun 80-90an, ada ensiklopedia anak” yang berjudul “Mengapa begini, mengapa begitu”. Anak” suka sekali baca komik kartun anime Jepang, Doraemon, Shinchan, kobo chan, kungfu boy, dragon ball. Di Jakarta Convention Centre (JCC), suka diadakan book fair. Bila kita ke dokter, ke bengkel, di ruang tunggu disediakan bacaan, majalah, koran. Di lobby hotel, ada koran, majalah untuk bacaan di ruang tunggu. Orang yg gila membaca disebut kutu buku.
Banyak orang yg suka baca novel cerita sebagai bacaan santai. Banyak cerita legendaris barat yg dijadikan novel: “Harry Potter”, “Romeo & Juliet”, “Lord of The Rings”. Penggemar berat “Harry Potter” nonton “Harry Potter” ke bioskop, beli novel “Harry Potter”, baca novel “Harry Potter”.
Firman Allah SWT surah Fathir #28:
وَمِنَ النَّاسِ وَالدَّوَابِّ وَالْأَنْعَامِ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ كَذَٰلِكَ ۗ إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ
“Di antara hamba” Allah SWT. yang takut kehadiratNya yakni para ulama” (QS. Fathir [35]:28).
Sidang Jumat hafizhakumullah,
Seiring berjalannya waktu, teknologi semakin canggih. Kemajuan teknologi yg canggih sudah barang tentu mempengaruhi dan mengubah kebiasaan orang. Dewasa ini, orang lebih suka mengakses internet. Sebenarnya itu juga membaca online. Internet menyediakan fasilitas e-book, online book, e-reading, online reading. Orang bikin blog untuk bacaan umum online. Bahkan orang sekarang terlalu sibuk dengan gadget 24 jam. Mereka membaca online dari gadgetnya saja. Banyak applikasi yg bisa di download di play store android. Minat membaca orang Indonesia masih rendah. Minat membaca orang bule sangat tinggi. Minat membaca orang Jepang sangat tinggi. Orang Jepang sambil menunggu bis, kereta api, di ruang tunggu membaca. Di kereta, di bis, di pesawat, orang Jepang membaca. Orang Jepang lebih suka membaca daripada ngobrol. Japanese prefer reading than gossiping. Firman Allah SWT surah Az Zumar #9:
أَمَّنْ هُوَ قَانِتٌ آنَاءَ اللَّيْلِ سَاجِدًا وَقَائِمًا يَحْذَرُ الْآخِرَةَ وَيَرْجُو رَحْمَةَ رَبِّهِ ۗ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ ۗ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ
”….apakah sama orang yg tau dengan orang yg tidak tau? Sungguh hanya orang yg berakal sempurna yg dapat mengambil I’tibar” (QS. Az Zumar [39]:9).
Zumrotal mu’minin wal muslimin hafizhakumullah,
Betapa pentingnya titah perintah membaca dalam kehidupan. Kita tidak terlepas dari membaca seumur hidup. Titah perintah membaca berlaku seumur hidup. Membaca tidak selalu baca buku, koran, majalah, tabloid. Bila kita menempuh perjalanan dari Jakarta ke Padang, kita baca peta, GPS, rambu lalu lintas, signboard ke Padang. Kita baca patokan” penting selama perjalanan kita dari Jakarta ke Padang. Kita baca speedometer kita, keceptakan kita, kondisi bensin. Bila ada tanda pom bensin, kita berhenti isi bensin. Bila kita ketemu masjid, kita berhenti untuk sholat di masjid. Bila kita membeli ipad, kita baca buku manual operasinya. Kita beli HP baru, kita baca buku manual petunjuk penggunaannya. Kita beli netbook, kita baca buku manual petunjuk penggunaannya. Dalam sholat kita baca bacaan sholat. Zikir dan doa, kita baca doa. Artis sebelum shooting film, baca skenario cerita dulu, baca dialog film dulu. Penyiar berita membacakan berita u/ kita. Ustadz sebelum ceramah, sebelum tampil di mimbar u/ khutbah Jumat, membaca banyak buku refrensi agama, Al Quran, kitab kuning, kitab fiqh, kitab aqidah, kitab riyadhus sholihin, buku hadits Baginda Rasulullah SAW, buku sirah Baginda Rasulullah SAW, buku risalah Baginda Rasulullah SAW. Di Masjid juga suka disediakan bulletin dakwah ketika Jumatan. Buletin dakwah itu untuk bacaan sambil menunggu masuknya waktu Jumatan.
Firman Allah SWT surah Al Mujadalah #11:
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ
“….Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat” (QS. Mujadilah [58]:11).
“fa’tabiruu yaa ulil albab”
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي القُرْأنِ العَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الاَيَاتِ وَ ذِكْرِالحَكِيْمِ وَ تَقَبَّلَ اللهُ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمِ
اَقُوْلُ قَوْلِي هذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْم لِي وَلَكُمْ, اِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمِ
Khutbah #2
Zumrotal mu’minin wal muslimin hafizhakumullah,
Saban hari Allah SWT memanggil hambaNya u/ kembali keharibaanNya. Saban hari manusia dalam kerugian. Waktu kita semakin singkat. Saban hari kematian mengejar kita. Saban hari kita semakin dekat dengan kematian. Saban tahun, usia kita semakin berkurang, kita semakin dekat dengan kematian. Setiap yg bernyawa pasti mati. Kita semua pasti menghembuskan nafas terakhir bila ajal kita tiba. Jangan terpedaya dengan nikmat sehat karna syarat mati tidak harus sakit. Jangan terpedaya dengan nikmat usia muda karna syarat mati tidak harus tua.