Perayaan Hari Ibu sebagai Momentum Menuju Indonesia Emas 2045: Wawancara Eksekutif dengan Prof. Dr. A. Rusdiana, MM. Pembina Yayasan pendidikan Al-Misbah Cipadung-Kota Bandung dan Yayasan pendidikan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan Kab. Ciamis Jawa Barat

Perayaan Hari Ibu sebagai Momentum Menuju Indonesia Emas 2045

(Wawancara Eksekutif dengan Prof. Dr. A. Rusdiana, MM. Pembina Yayasan pendidikan Al-Misbah Cipadung-Kota Bandung dan Yayasan pendidikan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan Kab. Ciamis Jawa Barat)

Setiap tanggal 22 Desember, Indonesia memperingati Hari Ibu sebagai penghormatan terhadap perjuangan perempuan Indonesia dari masa ke masa. Peringatan ini tidak hanya mengenang jasa para ibu tetapi juga menjadi pengingat pentingnya peran perempuan dalam pembangunan bangsa. Tema Hari Ibu 2024, “Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya Menuju Indonesia Emas 2045,” mencerminkan harapan besar akan peran strategis perempuan dalam mewujudkan visi bangsa. Dalam konteks pendidikan dan pembangunan, teori pembelajaran kolaboratif menekankan pentingnya kerja sama dan saling mendukung untuk mencapai tujuan bersama. Namun, masih terdapat kesenjangan dalam pemberdayaan perempuan, terutama di sektor pendidikan dan profesi. Tulisan ini bertujuan menggali nilai edukasi dari perayaan Hari Ibu, peluang yang dapat dimanfaatkan, dan strategi untuk memberdayakan perempuan guna menghadapi tantangan era 5.0 dan mencapai Indonesia Emas 2045. Mari kita elaborasi satu-persatu:

Pertama: Nilai Edukasi dari Perayaan Hari Ibu; Perayaan Hari Ibu menawarkan banyak nilai edukasi yang relevan bagi perempuan muda dan calon pendidik, antara lain: 1) Kesadaran Sejarah dan Identitas Nasional: Memahami sejarah Hari Ibu memberikan wawasan tentang perjuangan perempuan Indonesia dalam memperjuangkan hak dan kesetaraan; 2) Pendidikan Karakter: Mengajarkan nilai-nilai seperti pengorbanan, keteguhan hati, dan solidaritas yang diwariskan oleh generasi perempuan sebelumnya; 3) Peningkatan Kepemimpinan: Menginspirasi perempuan muda untuk mengambil peran aktif dalam komunitas dan organisasi, mengikuti jejak para pemimpin perempuan di masa lalu; 4) Pemberdayaan Gender: Memberikan pemahaman tentang pentingnya kesetaraan gender sebagai bagian dari pembangunan bangsa.

Kedua: Peluang dari Perayaan Hari Ibu Menuju Indonesia Emas 2045; Hari Ibu dapat dimanfaatkan untuk membuka berbagai peluang strategis, seperti: 1) Promosi Pendidikan Perempuan: Meningkatkan akses perempuan muda ke pendidikan berkualitas dan program pelatihan keterampilan yang relevan dengan era 5.0; 2) Pengembangan Ekonomi Berbasis Kewirausahaan: Memotivasi perempuan untuk berkontribusi dalam ekonomi kreatif dan digital melalui inovasi dan kewirausahaan; 3) Penguatan Jaringan Kolaboratif: Menginisiasi kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan komunitas perempuan untuk menciptakan program-program pemberdayaan; 4) Peningkatan Partisipasi Politik dan Sosial: Memperkuat suara perempuan dalam pengambilan keputusan strategis yang berdampak pada pembangunan bangsa.

Ketiga: Strategi Memberdayakan Perempuan Menuju Indonesia Emas 2045; Untuk memastikan perempuan berdaya menghadapi tantangan era 5.0 dan berkontribusi pada Indonesia Emas 2045, beberapa strategi yang dapat diterapkan adalah: 1) Pendidikan Berbasis Teknologi: Mengintegrasikan teknologi dalam pendidikan untuk meningkatkan literasi digital dan keterampilan perempuan dalam menghadapi revolusi industri 4.0 dan 5.0.; 2) Peningkatan Kapasitas Kepemimpinan: Mengadakan program pelatihan kepemimpinan untuk membekali perempuan muda dengan keterampilan manajerial dan pengambilan keputusan; 3) Pengarusutamaan Gender: Mengintegrasikan perspektif gender dalam kebijakan dan program pembangunan untuk memastikan perempuan memiliki peluang yang setara; 4) Pemberdayaan Ekonomi: Memberikan dukungan berupa akses permodalan, pelatihan kewirausahaan, dan peluang pasar untuk perempuan pelaku usaha; 5) Advokasi dan Edukasi: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya peran perempuan melalui kampanye dan dialog publik.

Singkatnya, Peringatan Hari Ibu bukan sekadar momen seremonial, tetapi juga menjadi platform untuk mendorong pengakuan terhadap peran strategis perempuan dalam pembangunan. Nilai edukasi yang terkandung dalam perayaan ini dapat menjadi inspirasi bagi perempuan muda dan calon pendidik untuk berkontribusi secara aktif dalam membangun bangsa. Untuk pemangku kepentingan pendidikan, termasuk kepala sekolah, guru, dosen, dan tenaga kependidikan, diperlukan langkah-langkah konkret seperti: 1) Meningkatkan akses perempuan ke pendidikan berkualitas dan pelatihan keterampilan; 2) Menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung pengembangan potensi perempuan; 3) Mengintegrasikan isu-isu gender dalam kurikulum dan kegiatan pembelajaran.

Dengan langkah-langkah ini, perempuan Indonesia dapat menjadi motor penggerak perubahan menuju Indonesia Emas 2045, menjawab tantangan era 5.0, dan memastikan keberhasilan pembangunan bangsa. Wallahu A’lam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *