MENGENAL IBNU SINNI: yang jelas Doa Ketika Kita Dilanda Gelisah dan Galau dianjurkan untuk membaca doa riwayat Ibnu Sinni
Ada kemiripan antara Nama Ibnu Sina dan Ibnu Sinni perawi hadis. Ibnu Sina atau yang lebih dikenal dunia Barat dengan nama Avicenna mempunyai nama lengkap Abu Ali al-Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Julukannya adalah al-Ra’s (puncak gunung pengetahuan). Menurut Ibnu Khallikan, Al-Qifti, dan Bayhaqi, Ibnu Sina lahir pada bulan bulan Shafar 370 H/ Agustus 980 M, di desa Afsanah, Bukhara, Uzbekistan. Ayahnya, ‘Abdullah dan Sitarah, ibunya, merupakan keturunan Persia, karena itu ketika Ibnu Sina masih remaja dia sering menulis puisi dan essai dalam bahasa Persia. Sedangkan Ibnu Sinni sampai saat ini belum menemukan biografinya. Mengenal Nama Ibnu Sinni dikenal sebagai perawi hadis, salahsatunya dari anjuran Ketika Kita Dilanda Gelisah dan Galau dianjurkan untuk membaca doa riwayat Ibnu Sinni.
Janganlah berlarut-larut dalam kegalauan dan kegelisahan. Apalagi kalau jatuhnya sampai merasa merana. Keluarlah dari kesedihan yang terus-menerus, dunia tidak selebar daun kelor. Berserahlah kepada Allah Allah aza wajallah. Karena dialah satu-satunya tempat kita mengadu. Berikut ini ada doa ketika kita dilanda gelisah galau merana atau sering disingkat oleh kids zaman sekarang dengan Gegana. Galau dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti kacau tidak keruan (pikiran). Sementara risau dalam KBBI berarti gelisah atau rusuh hati. Kegalauan dan kerisauan sekali waktu hinggap. Sementara untuk Merana, diartikan sebagai orang yang selalu menderita sedih, susah dan sebagainya. Pada saat seperti itu dunia terasa berhenti berputar karena suasana batin yang sedang kalut dan cemas.
Pada saat seperti ini kita dianjurkan untuk membaca doa riwayat Ibnu Sinni sebagai berikut:
أعُوذُ بِكَلِماتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ غَضَبِهِ وَعِقابِهِ وَشَرِّ عِبَادِهِ، وَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّياطِينِ وأنْ يَحْضُرُونِ
Artinya, “Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari murka-Nya, siksa-Nya, keburukan hamba-Nya, gangguan setan, dan setan yang hadir.” (HR. Ibnu Sinni ).
Doa ini dapat dibaca ketika galau dan risau serta cemas menyergap di malam hari sehingga tidak bisa tidur. Doa ini pernah diajarkan oleh Rasulullah saw kepada sahabat Al-Walid Ibnul Walid:
روينا في كتاب ابن السني، عن الوليد بن الوليد رضي اللّه عنه أنه قال: يارسول اللّه! إني أجدُ وحشةً، قال:”إذَا أخَذْتَ مَضْجَعَكَ فَقُلْ: أعُوذُ بِكَلِماتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ غَضَبِهِ وَعِقابِهِ وَشَرِّ عِبَادِهِ، وَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّياطِينِ وأنْ يَحْضُرُونِ. فإنَّها لا تَضُرُّكَ أوْ لا تَقْرَبُكَ
Artinya, “Diriwayatkan kepada kami di Kitab Ibnu Sinni dari Al-Walid Ibnul Walid ra., ia berkata, ‘Wahai Rasulullah, saya merasa gelisah.’ ‘Bila kau naik ke tempat tidur, hendaklah berdoa, ‘A‘ūdzu bi kalimātillāhit tāmmāti min ghadhabihī, wa ‘iqābihī, wa syarri ‘ibādihī, wa min hamazātis syayāthīni wa an yahdhurūn.’Niscaya ia tidak membahayakanmu atau tidak mendekatimu,’” (HR Ibnu Sinni).
Adapun berikut ini adalah lafal doa yang juga dapat dibaca di kala seseorang dipenjara oleh rasa cemas. Doa ini diriwayatkan oleh Imam At-Thabarani.
سُبْحَانَ المَلِكِ القُدُّوْسِ رَبِّ المَلَائِكَةِ وَالرُّوْحِ جَلَّلْتَ السَّمَوَاتِ وَ الأرْضَ بالعِزَّةِ والجبَرُوتِ
Artinya, “Mahasuci Tuhan yang Kudus, Tuhan para malaikat dan Jibril. Kau besarkan langit dan bumi dengan kemuliaan dan kekuasaan-Mu.”
Doa ini dikutip oleh Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah dalam karyanya yang membahas doa, Al-Wabilus Shayyib minal Kalimit Thayyib, [Kairo, Darur Rayyan lit Turats: 1987 M/1408 H], cetakan pertama, halaman 225).
عن البراء بن عازب أن رجلا اشتكى إلى رسول الله – صلى الله عليه وسلم – الوحشة، فقال قل : سُبْحَانَ المَلِكِ القُدُّوْسِ رَبِّ المَلَائِكَةِ وَالرُّوْحِ جَلَّلْتَ السَّمَوَاتِ وَ الأرْضَ بالعِزَّةِ والجبَرُوتِ، فقالها الرجل فذهب عنه الوحشة
Artinya, “Dari Al-Barra bin Azib bahwa seseorang mengadu kepada Rasululah saw perihal kerisauannya.
Rasulullah memerintahkan, ‘Bacalah, ‘Subhānal malikil quddūs, rabbil malā’ikati war rūh, jallaltas samāwāti wal ardha bil ‘izzati wal jabarūt.’ Orang itu kemudian mematuhinya sehingga kerisauan itu pergi,’”
Kedua lafal doa ini dapat dibaca ketika seseorang dirundung galau dan risau berat sehingga kadang tidak tahu harus berbuat apa karena cemasnya. Semoga doa ini bermanfaat bagi mereka yang sedang galau dan risau. Wallahu a’lam. (*)