Khutbah Jum’at 31 Oktober 2025:  Pemuda Beriman, Bergerak, dan Bersatu: Cermin Ashabul Kahfi dalam Semangat Sumpah Pemuda 2025

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

اَلْحَمْدُ لله الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَـقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اله إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله. اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أله وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ أمَّا بَعْدُ فَيَاعِبَادَ الله أُوْصِيْكُم وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْن ، اِتَّقُوْااللهَ حَقَّ تُقَاتِه وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنـْتُمْ مُسْلِمُوْنَ ، فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

Pada hari yang mulia ini, khatib menyeru kepada jamaah Jumat sekalian untuk memuji Allah swt dan bershalawat kepada Rasulullah saw, serta senantiasa menjaga dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt. Semoga dengan ketakwaan tersebut, kita diberikan solusi pada masalah yang sedang dihadapi. Dengan ketakwaan, semoga kita juga dilimpahi rezeki yang tidak kita sangka-sangka. Sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat At-Talaq Ayat 2 dan 3:

 وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا * وَيَرْزُقْهُ مِنْحَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ

Artinya: Siapa pun yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya (QS At-Talaq: 2-3).

Hadirin yang dirahmati Allah,

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, segala puji bagi Allah swt, Tuhan semesta alam. Dari-Nya lah kita semua berasal dan akan kepada-Nya juga kita akan dikembalikan. Allah juga merupakan Tuhan yang memberikan kita kekuatan, jasmani maupun rohani, sehingga kita bisa beribadah shalat Jumat di masjid yang berkah ini. Shalawat beserta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi besar Muhammad saw, kepada keluarganya, sahabatnya, dan para pengikutnya hingga akhir zaman. Nabi yang membawa perubahan besar bagi peradaban umat manusia hingga hari kiamat.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Pada tanggal 28 Oktober kemarin, kita semua memperingati Hari Sumpah Pemuda. Hari yang menjadi penanda dari bangkitnya bangsa Indonesia dari tidur yang panjang. Pada kesempatan yang mulia ini, khatib ingin mengajak kita semua untuk merenungkan tentang peran penting pemuda dalam Islam. Dalam sejarah Islam, pemuda selalu memainkan peran yang sangat penting. Islam sangat memuliakan peran pemuda dalam pembangunan umat, karena pemuda adalah aset besar yang menjadi penentu masa depan.

Di tangan pemuda, ada harapan untuk kelangsungan agama, pembangunan masyarakat, dan kejayaan umat Islam. Karena itu, betapa pentingnya pemuda memiliki iman yang kuat, ilmu yang bermanfaat, dan akhlak yang mulia sebagai bekal dalam membangun masa depan. Allah swt berfirman dalam Surat Al-Kahfi ayat 13:

 نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَاَهُمْ بِالْحَقِّۗ اِنَّهُمْ فِتْيَةٌاٰمَنُوْا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنٰهُمْ هُدًىۖ

Artinya: Kami menceritakan kepadamu (Nabi Muhammad) kisah mereka dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami menambahkan petunjuk kepada mereka. (Surat Al-Kahfi ayat 13)

Ayat ini merujuk kepada kisah Ashabul Kahfi, sekumpulan pemuda yang dengan teguh mempertahankan keimanan mereka meski harus menghadapi tantangan yang berat dari penguasa yang zalim. Dari kisah ini, kita bisa mengambil pelajaran bahwa pemuda yang memiliki keimanan kuat akan senantiasa mendapat pertolongan dan petunjuk dari Allah swt, meskipun berada dalam keadaan sulit.

Jama’ah Jum’at yang dirahmati Allah,

Ayat di atas menjadi pelajaran besar: bahwa keimanan, gerakan, dan persatuan pemuda adalah tiga pilar utama kebangkitan umat. Mari kita ekplorasi satu persatu: Pertama: Keimanan yang Kokoh Menjadi Pondasi Gerakan Pemuda; Ashabul Kahfi adalah simbol pemuda yang teguh memegang iman di tengah kezaliman. Mereka rela meninggalkan kenyamanan dunia demi mempertahankan aqidah. Rasulullah ﷺ bersabda:

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ، يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ… وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ اللَّهِ

Artinya: “Tujuh golongan yang akan mendapat naungan Allah pada hari tiada naungan selain naungan-Nya… di antaranya adalah pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Iman yang kuat menjadikan pemuda tidak mudah terombang-ambing oleh godaan dunia dan pengaruh negatif teknologi. Mereka bergerak dengan kesadaran spiritual, bukan dengan nafsu atau popularitas. Sebagaimana Allah berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang berkata: Tuhan kami adalah Allah, kemudian mereka tetap istiqamah, maka malaikat akan turun kepada mereka.” (QS. Fussilat: 30).

Maka, pemuda beriman adalah benteng bangsa; mereka menjaga diri, agama, dan masyarakatnya dengan istiqamah di jalan Allah.

Jamaah yang dimuliakan Allah,

Pelajaran yang Kedua: Semangat Bergerak dan Berjuang di Jalan Kebenaran; Ashabul Kahfi tidak hanya beriman, tetapi bergerak mencari jalan keselamatan iman. Mereka meninggalkan negeri yang zalim untuk menjaga keyakinan. Allah pun menambahkan petunjuk kepada mereka karena gerak dan keberanian itu. Rasulullah ﷺ bersabda:

خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” (HR. Ahmad).

Makna “Pemuda Bergerak” dalam tema Sumpah Pemuda bukan hanya soal aktivitas fisik, tetapi gerakan nilai bergerak menebar manfaat, kebaikan, dan keilmuan. Pemuda Islam harus menjadi motor penggerak perubahan: 1) Bergerak melawan kebodohan dengan ilmu, 2) Bergerak melawan kemiskinan dengan kerja keras, 3) Bergerak melawan kezaliman dengan akhlak dan doa.

Sebagaimana Allah berfirman:

إِنَّ اللّهَ لا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ

Artinya “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sampai mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. Ar-Ra’d: 11).

Gerakan pemuda yang beriman akan selalu dibimbing oleh Allah  sebagaimana Ashabul Kahfi dibimbing dan diselamatkan.

Jamaah yang dimuliakan Allah,

Pelajaran yang Ketiga: Persatuan dalam Ketaatan, Kekuatan dalam Ukhuwah; Ashabul Kahfi bukan satu orang, tetapi kelompok pemuda (fitiyah) yang saling menguatkan. Mereka bersatu karena iman, bukan karena kepentingan dunia. Inilah hakikat ukhuwah  persaudaraan karena Allah. Rasulullah ﷺ bersabda:

يَدُ اللَّهِ مَعَ الْجَمَاعَةِ

“Tangan (pertolongan) Allah bersama jamaah.” (HR. Tirmidzi).

Dan dalam hadis lain beliau bersabda:

الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا

“Seorang mukmin bagi mukmin lainnya seperti bangunan, yang satu menguatkan yang lain.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam konteks Indonesia, persatuan pemuda menjadi pilar bangsa. Ukhuwah Islamiyah harus bersinergi dengan ukhuwah wathaniyah (persaudaraan kebangsaan) dan ukhuwah insaniyah (persaudaraan kemanusiaan). Dengan demikian, semangat “Indonesia Bersatu” bukan sekadar semboyan, tetapi manifestasi dari nilai-nilai Islam yang mendorong persaudaraan universal. Allah SWT berfirman:

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ

Artinya “Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara, maka damaikanlah antara kedua saudaramu.” (QS. Al-Hujurat: 10).

Persatuanlah yang menguatkan umat dan bangsa; perpecahan hanya melemahkan. Maka, pemuda Islam harus menjadi perekat sosial, jembatan damai, bukan sumber konflik.

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,

Dari kisah Ashabul Kahfi dan semangat Sumpah Pemuda 2025, kita dapat mengambil tiga pelajaran penting: 1) Keimanan yang kokoh sebagai fondasi setiap gerakan. 2) Semangat bergerak dan berjuang sebagai bukti iman yang hidup. 3) Persatuan dan ukhuwah sebagai kunci kekuatan umat dan bangsa. Rasulullah ﷺ bersabda:

الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ

“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah.” (HR. Muslim).

Maka, jadilah pemuda yang kuat imannya, luas ilmunya, dan kokoh ukhuwahnya. Bangun bangsa dengan iman, ilmu, dan amal. Hidupkan kembali semangat “Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu” dalam setiap langkah, kerja, dan doa kita.

Jamaah yang dimuliakan Allah,

Marilah kita senantiasa meningkatkan takwa kepada Allah SWT, meneladani semangat pemuda Ashabul Kahfi, dan menanamkan nilai-nilai Sumpah Pemuda dalam kehidupan berbangsa dan beragama. Semoga Allah menjadikan para pemuda kita sebagai generasi beriman, cerdas, dan bersatu, yang menjadi rahmat bagi seluruh alam.

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

Khutbah II

 اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *