Khutbah Jum’at 20 Oktober 2023: Mengambil 3 Pelajaran dari QS. Al-’Ashr

MENGAMBIL 3 PELAJARAN DARI QS. AL-’ASHR

أَحَدٌ وَأَشْهَدُ أَنْ لَا اِلهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ

عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ. أَمَّا بَعْد

Jamaah salat Jumat yang dirahmati Allah Ta’ala

Marilah kita panjatkan puji syukur kita kehadirat Allah ‘azza wajalla karena pada siang hari ini kita masih diberikan karunia untuk melakukan salat jumat secara berjamaah. Ini adalah bukti ketaatan kita kepada Allah ‘azza wajalla. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi akhir zaman dan penutup para Nabi yang juga menjadi  pembuka pintu surga pertama kali, yaitu nabi kita Muhammad SAW, begitu pula kepada para sahabat, para tabi’in, serta kepada setiap orang yang mengikuti para salafush shalih dengan baik hingga akhir zaman. Khotib pesankan kepada diri pribadi dan jamaah sekalian untuk selalu dan senantiasa melazimi ketakwaan kepada Allah ‘azza wajalla dengan cara menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali Imran: 102)

Jamaah salat Jumat yang dirahmati Allah Ta’ala

Sungguh Allah Ta’ala telah mengabarkan tentang sifat orang-orang yang beruntung dan amal mereka yang terpuji di dalam kitab-Nya. Allah Ta’ala juga mengabarkan tentang sifat-sifat orang yang merugi dan akhlaknya yang tercela. Hal itu terdapat pada ayat yang sangat banyak di dalam al-Quran. Dan Allah Ta’ala telah mengumpulkannya dengan menyebutkannya di dalam surah Al-‘Ashr:

وَالْعَصْرِ(1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ(2) إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ(3

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya tetap di atas kesabaran.” (QS. Al-’Ashr[103]: 1-3).

Surat Al Ashr atau demi masa/waktu adalah surah ke-103 berisi ayat 1-3 dalam Al-Quran. Surat ini berisikan penjelasan tentang hakikat keuntungan dan kerugian di dalam kehidupan serta peringatan tentang pentingnya waktu yang dijalani oleh manusia. Celakalah bagi manusia yang menyia-nyiakan waktunya dengan hal-hal yang kurang bermanfaat. Kecuali orang yang memiliki iman, selalu menjalankan amal sholeh saling berwasiat terhadap kebenaran dan kesabaran.

Jamaah salat Jumat yang dirahmati Allah Ta’ala

Terdapat beberapa tafsir dari surat Al Ashr yang diambil dari kitab Tafsir Jalalain. Dimulai dari ayat pertama Allah bersumpah dengan menyebut masa. Masa memiliki arti waktu. Allah bersumpah dengan makhluknya, sehingga menjadi isyarat bagi Rasulullah SAW dan orang beriman lainnya.  Dengan kata lain, surat Al Ashr ayat pertama ini memiliki makna supaya Rasulullah dan orang beriman lainnya memberi perhatian penuh terhadap waktu yang dimiliki.

Amalan ini dianjurkan berdasarkan sebuah hadis yang diriwayatkan At Tabrani yang tercantum dalam kitab Al Mu’jam Al Ausath. Riwayat tersebut disampaikan oleh Abu Madinah Ad Darimi yang termasuk golongan sahabat. Dari Abi Madinah Ad-Darimi, ia adalah seorang sahabat, ia berkata, “Ada dua sahabat Rasulullah SAW yang ketika bertemu mereka tidak akan berpisah kecuali salah satu dari mereka membaca kepada yang lainnya Surah Al Ashr (Wal Ashri innal insana lafii khusrin), kemudian salah satu dari mereka mengucapkan salam kepada yang lainnya.”

Riwayat ini menjadi dasar dianjurkannya membaca Surat Al Ashr sebelum meninggalkan majelis. Makna yang terkandung dalam surat ini adalah saling mengingatkan kepada sesama agar tidak menjadi orang merugi.

Jamaah salat Jumat yang dirahmati Allah Ta’ala

Al-Ashr berarti waktu Ashar (sore). Bisa juga dimaknai menekan sesuatu atau memeras. Surat Al Ashr mengajarkan pentingnya memanfaatkan waktu untuk hal-hal positif. Betapa banyak waktu yang kita lalui tanpa ada peningkatan iman dan amal. Surat ini mengisyaratkan waktu itu sangat berharga. Sehingga harus dimanfaatkan sebaik mungkin tentu saja untuk beribadah kepada Allah SWT.

Khusrin itu bisa berarti negatif. Insan bermakna lupa dan merasa senang, atau sifatnya manusia. Alladzina Amanu wa ‘amilus-sholihati watawa shau bil-haqqi wa tawashau bis-shabr (kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran).

Semua manusia akan celaka kecuali mereka yang beriman kepada Allah, Malaikat, kitab-kitab, Rasul, hari akhir, qada dan qadar. Iman adalah syarat mutlak seseorang untuk masuk surgaNya Allah. Orang-orang beriman dan beramal saleh adalah manusia terbaik. Karakter iman manusia yaitu “Al-Imanu yazidu wa yanqush” (iman itu naik dan turun).

Jadi, iman bisa naik tergantung ketaatan seseorang. Berbeda dengan imannya para malaikat yang senantiasa sama karena tidak bertambah ataupun berkurang. Sedangkan iman para Nabi terus meningkat dan tidak pernah berkurang meskipun diberi ujian berat. Selanjutnya agar terhindar dari kerugian, jadilah orang yang senantiasa saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran.

Kita tidak cukup hanya beriman dan beramal saleh, namun harus saling menasihati untuk memperjuangkan kebenaran. Kita juga dituntut untuk bersabar. Sabar itu menjaga lisan, anggota tubuh dan perbuatan dari murkanya Allah. Kata para ulama, sabar itu ada 3 macam yaitu sabar dalam ketaatan (beribadah), sabar dalam menjauhi maksiat dan sabar menghadapi takdir Allah

Jamaah salat Jumat yang dirahmati Allah Ta’ala

Keutamaan Qur’an Surat Al-Ashr; Surat Al-Ashr meskipun memiliki ayat yang sangat sedikit, namun di dalamnya terkandung keutamaan yang penting diketahui setiap umat Islam. Keutamaan tersebut berkaitan dengan keimanan yang dilandasi dengan ilmu pengetahuan, berdakwah di jalan Allah SWT serta melakukan amal sholeh. Berikut adalah beberapa keutamaan surat Al-Ashr yang penting kita ketahui, diantaranya:

Pertama: Mengamalkan Ilmu yang Dimiliki dan Diketahui: Salah satu keutamaan dari surat Al-Ashr adalah mengamalkan ilmu yang kita miliki dan ketahui. Mengamalkan berarti menerapkan dalam kehidupan sehari-hari kita dan bisa memberikan nasehat kepada orang lain agar orang lain juga berharap mengetahui dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari karena Allah SWT. Intinya semua kehidupan kita berdasarkan dan karena Allah SWT. Ayat dalam surat Al-Ashr pun didukung dengan hadis Nabi yang juga menjelaskan tentang pentingnya mengamalkan ilmu yang dimiliki. Seperti hadis berikut ini:

“Seorang yang berilmu akan tetap menjadi orang bodoh sampai dia dapat mengamalkan ilmunya. Apabila dia mengamalkannya, barulah dia menjadi seorang alim.”

Tidak hanya itu saja, ada lagi hadis lainnya tentang mengamalkan ilmu yang dimiliki dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ad Darimi berikut ini:

“Seorang hamba tidak akan beranjak dari tempatnya pada hari kiamat nanti hingga dia ditanya tentang ilmunya, apa saja yang telah ia amalkan dari ilmu tersebut.”

Jamaah salat Jumat yang dirahmati Allah Ta’ala

Keutamaan surat Al-Ashr yang Kedua: Sabar dalam Berdakwah; Keutamaan berikutnya dari surat Al-Ashr adalah mengenai sabar dalam berdakwah di jalan Allah SWT. Karena dibalik kesabaran itulah ada pertolongan Allah SWT yang akan hadir kepada Anda. Dalam berdakwah tentunya ada halangan dan rintangan walaupun sedikit. Darisini, Kita dituntut harus sabar untuk menghadapinya dan tentu saja semua hanya karena Allah SWT. Kadang ada yang mencemooh dan menjelek-jelekkan kita dalam berdakwah, ya harus tetap sabar. Hal tersebut dijelaskan dalam surat Al-An’am ayat 34 berikut ini:

وَلَقَدْكُذِّبَتْرُسُلٌمِّنْقَبْلِكَفَصَبَرُوْاعَلٰىمَاكُذِّبُوْاوَاُوْذُوْاحَتّٰٓىاَتٰىهُمْنَصْرُنَاۚوَلَامُبَدِّلَلِكَلِمٰتِاللّٰهِۚوَلَقَدْجَاۤءَكَمِنْنَّبَإِ۟ىالْمُرْسَلِيْنَ

Artinya: “Dan sesungguhnya rasul-rasul sebelum engkau pun telah didustakan, tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Kami kepada mereka. Dan tidak ada yang dapat mengubah kalimat-kalimat (ketetapan) Allah. Dan sungguh, telah datang kepadamu sebagian dari berita rasul-rasul itu.” (QS. Al-An’am: 34).

Jamaah salat Jumat yang dirahmati Allah Ta’ala

Keutamaan surat Al-Ashr yang Ketiga: “Orang yang Beramal Sholeh Tidaklah Merugi” Orang-orang yang memiliki amal sholeh tidak akan termasuk ke dalam golongan orang-orang yang merugi. Beramal sholeh adalah melakukan perbuatan yang baik. Selain itu juga mengamalkan segala hal yang diperintahkan oleh Allah SWT dan disunahkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Dalam agama Islam, amal saleh adalah perintah agama. Allah menjanjikan balasan yang berlipat-lipat bagi setiap perbuatan baik. Orang yang gemar beramal saleh disebut orang saleh. Di kalangan umat Islam, predikat saleh adalah idaman bagi setiap orang.

Kita hidup didunia ini merupakan ladang amal untuk kehidupan akhirat. Karena kita hidup di dunia ini untuk sementara sedangkan kehidupan akhirat kekal selama lamanya. Sebagai muslim yang cerdas harus yakin akan hal ini bahwasannya setiap amal saleh yang kita lakukan akan mendapat balasan berupa pahala dari Allah SWT, sekecil apapun amal kita pasti akan ada balasannya dari Allah SWT. Allah berfirman dalam Q.S. al-‘ashr/103:2-3. Ayat tersebut menegaskan bahwa sesungguhnya manusia berada dalam kerugian, kecuali yang melakukan empat hal, yaitu: (1) Beriman kepada Allah SWT. (2) Beramal shaleh atau amal kebajikan (3) Saling menasihati untuk kebenaran (4) Saling menasehati untuk kesabaran.

Kata amal saleh berasal dari kata “amilus”, yaitu segala perbuatan yang bermanfaat bagi dirinya atau orang lain,dan sesuai dengan akal rasional, Al-Qur’an serta as-Sunnah. Keimanan harus dibuktikan dengan amal saleh dan amal saleh dibuktikan dengan keimanan yang benar.

Jamaah salat Jumat yang dirahmati Allah Ta’ala

Kebalikan dari amal saleh adalah amal sayyi’ah, yaitu amal yang mendatangkan mudharat baik bagi pelakunya maupun orang lain. Setiap amal baik atau buruk meskipun sangat kecil tetap akan mendapatkan balasan yang adil dari Allah SWT.

Sarat Amal saleh: Suatu amal saleh akan sah jika memenuhi syarat berikut ini yaitu: (1) Amal saleh dilakukan dengan mengetahui ilmunya.(2) Amal saleh itu dikerjakan dengan niat ikhlas karena Allah SWT. (3) Amal shaleh itu hendaknya dilakukan sesuai dengan petunjuk al-Qur’an dan Hadis.

Ada tiga macam, Amal saleh yaitu:

  1. Amal saleh terhadap Allah SWT, yaitu menjalankan perintah Allah SWT. Dan meninggalkan laranganNya. Contohnya adalah shalat, zakat, puasa,membaca al-Qur’an dan ibadah lainnya.
  2. Amal saleh terhadap manusia, yaitu menjalankan hak dan kewajiban terhadap sesama manusia. Contohnya adalah memberikan senyuman,bersikap ramah,bertutur kata yang santun,dan menolong kaum dhuafa.
  3. Amal saleh terhadap lingkungan alam yaitu menjaga kelestarian alam contohnya adalah membuang sampah pada tempatnya,menjaga kebersihan mendaur ulang sampah dan melakukan penghijauan. Ada suatu amal kebajikan yang disebut amal jariyah.
  4. Amal jariyah yaitu perbuatan kebajikan yang dilakukan secara ikhlas dengan mengharapkan ridho Allah SWT. Dan mendatangkan pahala bagi pelakunya meskipun ia telah meninggal

Jamaah salat Jumat yang dirahmati Allah Ta’ala

Selain itu, kita juga perlu memiliki sikap berbaik sangka. Berbaik sangka atau Husnudzon merupakan perilaku terpuji yang harus dimiliki seorang muslim. lawan dari husnuzan adalah suudzon atau buruk sangka. Berbaik sangka ada tiga macam, yaitu:

  1. Berbaik sangka kepada Allah SWT; Tentunya kita harus bersyukur kepada Allah SWT karena telah memberikan karunia dan kenikmatan yang tidak ternilai harganya kepada manusia. Maka sudah seharusnya manusia bersyukur kepada Allah SWT. Kita juga harus bersabar atas semua cobaan yang diberikan oleh Allah SWT. tidak bertujuan menyakiti hamba-Nya, tetapi untuk menguji ketaatan, keimanan, dan kesabarannya.
  2. Berbaik sangka kepada diri sendiri; Seseorang yang berbaik sangka kepada diri sendiri akan memiliki sikap percaya diri, optimis, dan bekerja keras.
  3. Berbaik sangka kepada orang lain: Berprasangka baik kepada orang lain akan menumbuhkan keharmonisan dalam kehidupan masyarakat.

Berbaik sangka tentunya memberikan banyak manfaat untuk kehidupan kita. Berikut manfaat baik sangka, yaitu:

  1. Hidup menjadi tenang dan optimis.
  2. Yakin bahwa terdapat hikmah di balik segala penderitaan dan kegagalan.
  3. Membentuk pribadi yang tangguh.
  4. Menjadikan seseorang teguh pendirian sebab tidak mudah menerima pengaruh buruk dari orang lain.
  5. Menjadikan seseorang kreatif.
  6. Menyebabkan seseorang tidak mudah putus asa.
  7. Hubungan persahabatan dan persaudaraan menjadi lebih baik.
  8. Terhindar dari penyesalan dalam hubungan dengan sesama.
  9. Selalu senang dan bahagia atas kebahagiaan orang lain.

Jamaah salat Jumat yang dirahmati Allah Ta’ala

Pada akhirnya; Antara iman dan amal saleh merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Seseorang yang beriman tanpa diikut amal saleh, keimanannya tidak ada artinya. Dan sebaliknya, amal saleh tanpa didasari iman yang benar amalnya tidak ada nilainya di hadapan Allah SWT.

Dari semua pembahasan di atas dapat dikatakan bahwa umat muslim tidak boleh menyia-nyiakan waktu begitu saja, sehingga harus menggunakan waktu untuk melakukan berbagai macam hal baik. Dengan begitu, amalan shaleh akan bertambah. Bahkan, dengan melakukan amalan shaleh, Kita juga bisa memperoleh kebaikan yang diperoleh dari orang lain. Selain itu, amalan shaleh bisa juga meningkatkan tali silaturahmi. Jadi, jangan pernah lupa untuk melakukan amalan shaleh dalam hidup yang kita jalani ini.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah 2

 

أَحْمَدُ رَبِّي وَأَشْكُرُهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ نَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ

اللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا، وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلَامِ، وَنَجِّنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ، وَجَنِّبْنَا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَبَارِكْ لَنَا فِي أَسْمَاعِنَا، وَأَبْصَارِنَا، وَقُلُوبِنَا، وَأَزْوَاجِنَا، وَذُرِّيَّاتِنَا، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ، وَاجْعَلْنَا شَاكِرِينَ لِنِعَمِكَ مُثْنِيْنَ بِهَا عَلَيْكَ، قَابِلِينَ لَهَا، وَأَتِمِمْهَا عَلَيْنَا

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى، والتُّقَى، والعَفَافَ، والغِنَى

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *