LEBIH JAUH MENGENAL APA ITU TEORI?
Manajemen Mutu Pendidikan, Manajemen Kepemimpinan; Strategi Pemasaran dan Manajemen Pemasaran*)
A. Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan
Poroposal Tesis: Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (Penelitian di Madrasah Tsanawiyah Negeri se-Kota Bandung)
Definisi Manajemen adalah sistem yang untuk mencapai tujuannya secara efektif dan efisien. Proses pencapaian tujuan ini dilakukan dengan merencanakan strategi organisasi, penyusunan struktur organisasi, menggerakkan semua sumber daya yang tersedia. Selain itu semua prosesnya juga diawasi untuk memastikan apakah setiap orang bekerja sesuai jalur yang diinginkan. Masalah “meningkatkan” merujuk pada perubahan maka perlu diketahui manajemen perubahan. Tahap-Tahap Manajemen Perubahan. Suatu perubahan terjadi melalui tahap-tahapnya. Pertama-tama adanya dorongan dari dalam (dorongan internal), kemudian ada dorongan dari luar (dorongan eksternal). Untuk manajemen perubahan perlu diketahui adanya tahapan perubahan. Tahap-tahap manajemen perubahan ada empat, yaitu:[1]
Tahap 1, yang merupakan tahap identifikasi perubahan, diharapkan seseorang dapat mengenalperubahan apa yang akan dilakukan /terjadi. Dalam tahap ini seseorang atau kelompokdapat mengenal kebutuhan perubahan dan mengidentifikasi tipe perubahan
Tahap 2, adalah tahap perencanaan perubahan. Pada tahap ini harus dianalisis mengenai diagnostik situasional teknik, pemilihan strategi umum, dan pemilihan. Dalam prosesini perlu dipertimbangkan adanya faktor pendukung sehingga perubahan dapat terjadidengan baik.
Tahap 3, merupakan tahap implementasi perubahan dimana terjadi proses pencairan, perubahan dan pembekuan yang diharapkan. Apabila suatu perubahan sedang terjadi kemungkinan timbul masalah. Untuk itu perlu dilakukan monitoring perubahan.
Manajemen Mutu Pendidikan
Konsep Juran yang terkenal yaitu Trilogi Juran (1989) menyebutkan bahwa manajemen mutu terdiri dari tiga bagian pokok, yaitu: (a) perencanaan mutu, (b) pengendalian mutu, dan (c) peningkatan mutu. Deming mempopulerkan siklus manajemen yang menjadi acuan dalam kegiatan penjaminan mutu yaitu Plan, Do, Check, Action (PDCA). Tahapan ini diawali dari: Plan atau membuat perencanaan, Do atau kegiatan melaksanakan rencana, Check atau kegiatan evaluasi semua aktivitas yang telah dilaksanakan, serta Action atau tindak lanjut.[2]
Perencanaan/Plan, merupakan kegiatan meliputi penetapan standar, terutama terkait dengan standar kinerja pendidik/guru, pengalam belajar, standar hasil belajar peserta didik.
Do, Pelaksanaan proses pendidikan (proses pembelajaran) yang sesuaidengan standar kinerja agar peserta didik dapat mencapai pengalaman belajar dan hasil yang diharapkan.
Check atau Evaluasi merupakan upaya membandingkan pelaksanaan prosesdengan standar yang ditetapkan, apakah sudah sesuai atau terdapat kekurangan yang akan ditindak lanjuti dalam action yakni perbaikan lanjutan berdasarkan hasil evaluasi.
Sejalan dengan Deming, Joseph Juran memiliki keyakinan bahwa masalah kualitas dapat ditelusuri sampai pada keputusan-keputusan manajemen. Menurut Juran, 85% dari permasalahan-permasalahan kualitas/mutu organisasi disebabkan karena proses-proses yang dirancang dengan buruk. Oleh karena itu, perlu adanya perencanaan kualitas yang baik seperti disebut Juran sebagai Strategic Quality Management yaitu proses perbaikan kualitas.
Referen Lengkap Baca Buku Manajemen Mutu
B. Manajemen Kepemimpinan
Poposal Tesis: Manajemen Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam meningkatkan Mutu Sumber Pendidikan dan Tenaga Kependidikan pada Masa Covid 19″.
Hakikat Manajemen Kepemimpinan
Manajemen kepemimpinan adalah sebuah keahlian berorganisasi yang terdiri dari ilmu manajemen dan leadership skill. Secara umum, bisa diartikan sebagai keterampilan untuk mengatur suatu organisasi, yang dibarengi dengan kemampuan untuk memimpin, mengarahkan, dan memotivasi, dengan cara yang efisien dan efektif. Individu yang merangkap fungsi manajemen kepemimpinan dalam suatu organisasi biasanya adalah Manajer atau pemimpin utama perusahaan.
Kepemimpinan dan manajemen itu sendiri adalah istilah yang sering dianggap sinonim. Padahal, tidak seperti itu. Selanjutnya peranan seorang pemimpin sebagaimana dikemukakan oleh M. Ngalim Purwanto, sebagai berikut: (1) Sebagai pelaksana (executive) Sebagai perencana (planner) (3) Sebagai seorangahli (expert) (4) Sebagai mewakili kelompok dalm tindakannya ke luar (external group representative) (5) Sebagai mengawasi hubungan antar anggota-anggota kelompok (controller of internal relationship) (6) Bertindak sebagai pemberi gambaran/pujian atau hukuman (purveyor of rewards and punishments). (7) Bentindak sebagai wasit dan penengah (arbitrator and mediator) (8) Merupakan bagian dari kelompok (exemplar) (9) Merupakan lambing dari pada kelompok (symbol of the group) (10) Pemegang tanggung jawab para anggota kelompoknya (surrogate for individual responsibility) (11) Sebagai pencipta/memiliki cita-cita (ideologist) (12) Bertindak sebagai seorang ayah (father figure) (13) Sebagai kambing hitam (scape goat).[3]
Definisi Manajemen adalah sistem yang untuk mencapai tujuannya secara efektif dan efisien. Proses pencapaian tujuan ini dilakukan dengan merencanakan strategi organisasi, penyusunan struktur organisasi, menggerakkan semua sumber daya yang tersedia. Selain itu semua prosesnya juga diawasi untuk memastikan apakah setiap orang bekerja sesuai jalur yang diinginkan.
Definisi Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah suatu proses yang dilakukan seseorang untuk mengarahkan, membimbing, dan memengaruhi perilaku serta cara kerja orang lain demi tercapainya tujuan. Selain itu, kepemimpinan merupakan kemampuan seseorang dalam posisi manajemen untuk membujuk atau memacu bawahannya agar mau bekerja dengan percaya diri. Demi mencapai semua itu, seorang individu dalam posisi manajemen kepemimpinan harus setidaknya memiliki sejumlah karakter serta skill leadership di bawah ini: Komunikasi; Motivasi; Mendengarkan aktif; Bercerita bisnis; Gamblang; Persuasi; Mendelegasikan; Manajemen waktu; Evaluasi; Akuntabilitas; Etika bisnis; Kerahasiaan; Teliti; Kredibilitas; Kecerdasan emosional; Empati; Kreativitas’ Berpikir kritis; Penyelesaian masalah; Mentoring/pembinaan.
Jadi, penting untuk memahami bahwa kepemimpinan adalah bagian strategis dari manajemen yang efektif. Sebagai komponen penting dari manajemen, skill kepemimpinan akan berfokus pada pembentukan lingkungan yang setiap orangnya maju dan unggul. Pemimpin dituntut untuk bisa memanfaatkan skill yang mereka punya untuk mengembangkan visi masa depan, dan untuk memotivasi anggota organisasi agar mau mencapai visi tersebut.
Apabila: menkaji masalah “Manajemen Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam meningkatkan Mutu Sumber Pendidikan dan Tenaga Kependidikan pada Masa Covid 19”.
Masalah “meningkatkan” merujuk pada perubahan maka perlu diketahui manajemen perubahan. Tahap-Tahap Manajemen Perubahan.
Suatu perubahan terjadi melalui tahap-tahapnya. Pertama-tama adanya dorongan dari dalam (dorongan internal), kemudian ada dorongan dari luar (dorongan eksternal). Untuk manajemen perubahan perlu diketahui adanya tahapan perubahan. Tahap-tahap manajemen perubahan ada empat, yaitu:[4]
Tahap 1, yang merupakan tahap identifikasi perubahan, diharapkan seseorang dapat mengenalperubahan apa yang akan dilakukan /terjadi. Dalam tahap ini seseorang atau kelompokdapat mengenal kebutuhan perubahan dan mengidentifikasi tipe perubahan
Tahap 2, adalah tahap perencanaan perubahan. Pada tahap ini harus dianalisis mengenai diagnostik situasional teknik, pemilihan strategi umum, dan pemilihan. Dalam prosesini perlu dipertimbangkan adanya faktor pendukung sehingga perubahan dapat terjadidengan baik.
Tahap 3, merupakan tahap implementasi perubahan dimana terjadi proses pencairan, perubahan dan pembekuan yang diharapkan. Apabila suatu perubahan sedang terjadi kemungkinan timbul masalah. Untuk itu perlu dilakukan monitoring perubahan.
Manajer/pemimpin adalah sebutan untuk individu yang mengakomodasi setiap proses di atas. Secara umum, menyimpulkan fungsi manajer itu sendiri ada lima yang meliputi: Menetapkan tujuan, Pengorganisasian; Memotivasi tim; Merancang sistem penilaian; Memajukan orang; (Cari Teori Siapa yang Dekat)
1. Menetapkan tujuan
Menetapkan dan mencapai tujuan adalah cara utama bagi seorang manajer untuk meraih dan mempertahankan kesuksesan. Seorang manajer juga harus bisa menyampaikan visi organisasi kepada orang-orang yang bekerja di bawahnya dengan meyakinkan. Dengan begitu, semua orang dalam tim akan lebih mudah bekerja sama karena berbagi pandangan dan tujuan akhir yang seragam.
2. Pengorganisasian
Seorang manajer menilai setiap jenis pekerjaan dan membaginya menjadi tugas-tugas yang lebih spesifik. Kemudian, manajer mengamanatkan masing-masing tugas tersebut secara efektif kepada tim atau individu yang ditunjuk. Pengorganisasian juga terdiri dari serangkaian hubungan antara staf individu serta departemen di dalam organisasi. Jadi, manajer bertanggung jawab memastikan bahwa individu di dalam dan antar departemen dapat bekerja secara harmonis. Seorang manajer yang baik terampil membangun hubungan interpersonal di antara anggota tim mereka dan dapat memecahkan masalah ketika anggota menemukan masalah dalam pekerjaannya.
Organisasi juga mengharuskan manajer untuk menetapkan hubungan otoritas di antara anggota tim mereka. Memaksimalkan susunan organisasi dapat membantu meningkatkan nilai efisiensi perusahaan di pasar, mengurangi biaya bisnis, dan tentunya meningkatkan produktivitas.
3. Memotivasi tim
Selain tugas mengorganisasi dan mendelegasi, memotivasi juga menjadi bagian dari fungsi manajemen. Memotivasi itu sendiri adalah keterampilan untuk memahami berbagai jenis kepribadian untuk menggembleng setiap anggota tim fokus mencapai suatu tujuan.
4. Merancang sistem penilaian
Manajer perlu menetapkan target atau IKU (indikator kinerja utama) yang menjadi tujuan tim dan kemudian menghasilkan cara untuk mengukur apakah tim mereka berada di jalur yang tepat.
Jadi, penilaian sangat penting untuk meningkatkan kinerja bisnis, Namun, mungkin akan sulit menemukan cara yang benar-benar terstandarisasi untuk mengukur kinerja. Maka itu, seorang manajer harus bisa berpikir kreatif juga bijaksana dalam menilai anggota timnya.
5. Memajukan orang
Selain memimpin tim meraih tujuan dan mengukur kemajuan mereka di sepanjang jalan, manajer yang baik juga terlibat dalam memajukan stafnya. Mereka bertanggung jawab untuk melatih anggota tim mereka dengan membantu mengenali kekuatan dan kelemahan masing-masing. Dari sana, manajer dapat, misalnya, bekerja dengan tim untuk membantu mereka menetapkan tujuan demi meniti karier dalam organisasi tersebut. Guna menjalankan kelima fungsi manajemen ini dengan sukses, seorang manajer harus punya keterampilan kepemimpinan yang baik. Baca Buku Kemeimpinan Pendidikan: Kepemimpinan Pendidikan
C. Strategi Pemasaran dan Manajemen Pemasaran
Poposal Tesis: Manajemen Pemasaran Lembaga Pendidikan Islam (Penelitian di Pondok Pesantren Modern Daarul ‘ilmi Bogor-Indonesia)
Strategi pemasaran berorientasi menciptakan nilai tambah bagi pelanggan dan membangun hubungan dengan pelanggan dengan memahami kebutuhan pasar
meliputi keinginan pelanggan, melakukan riset pelanggan dan pasar, menata informasi pemasaran dan data pelanggan, membangun metode pemasaran yang terintegrasi. Adapun proses dalam menyusun strategi pemasaran menurut Kotler & Amstrong sebgai berikut:[5]
1. Segmentasi Pasar (Market Segmentation), adalah tindakan membagi pasar menjadi kelompok pembeli berbeda dengan kebutuhan, karakteristik, atau perilaku berbeda yang mungkin memerlukan produk atau bauran pemasaran terpisah
2. Penetapan Target Pasar (Market Targeting), yaitu proses mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen pasar dan memilih satu atau lebih segmen yang akan dilayani, penetapan sasaran pasar terdiri dari merancang strategi untuk membangun hubungan yang benar dengan pelanggan yang tepat, atau sebuah perusahaan besar mungkin memutuskan untuk menawarkan ragam produk yang lengkap dalam melayani seluruh segmen pasarnya, sebagian besar perusahaan memasuki pasar baru dengan melayani segmen tunggal, dan jika hal ini terbukti berhasil, mereka menambahkan segmen
3. Diferensiasi dan Posisi Pasar (Differentiation&Positioning), perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran dan posisi apa yang ingin ditempatinya dalam segmen tersebut, posisi produk adalah tempat yang diduduki produk relatif terhadap pesaingnya dalam pikiran konsumen, pemasar ingin mengembangkan posisi pasar unik bagi produk mereka. Jika sebuah produk dianggap sama persis dengan produk lainnya di pasar, konsumen tidak mempunyai alasan untuk membelinya.
Manajemen Pemasaran: Setelah strategi pemasaran ditetapkan maka perusahaan diharapkan untuk menerapkan dan merencanakan rincian bauran pemasaran (Marketing Mix). Menurut Kotler & Amstrong, bauran pemasaran terdiri dari semua hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan akan produknya yang terdiri dari “4-P” yaitu:[6]
1. Produk (product), kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran meliputi : ragam, kualitas, desain. fitur, nama merek, dan kemasan.
2. Harga (price), adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk memperoleh produk meliputi: daftar harga, diskon potongan harga, periode pembayaran, dan persyaratan kredit
3. Tempat (place), kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran meliputi: Lokasi, saluran distribusi, persediaan, transportasi dan logistik.
4. Promosi (promotion) berarti aktivitas yang menyampaikan manfaat produk dan membujuk pelanggan membelinya meliputi: Iklan dan promosi penjualan.
Marketing Mix: product- price- place- promotion (Kotler & Amstrong 2014) Program pemasaran yang efektif harus dapat memadukan semua elemen bauran pemasaran ke dalam suatu program pemasaran terintegrasi yang dirancang untuk mencapai tujuan pemasaran perusahaan dengan menghantarkan nilai bagi konsumen. Baca Buku Laporan Manajemen Pemasaran
D. Manajemen Penilian Pendidikan/Pembelajaran
Pengelolaan Computer Based Test (CBT) Berbaasis Smartphone sebagai Tekhnik Penilaian hasil Belajar (Penelitian di SMKN se-Kota Bandung)
CBT (membantu manajer dalam sistem Penilaian).
Manajemen dalam penilaian merupakan hal yang sangat penting dalam proses pembelajaran baik bagi kepentingan kualitas lembaga pendidikan ataupun kesuksesan peserta didik nantinya. Menurut Nana Sudjana, (dalam Rusdiana) penilaian memiliki tujuan sebagai berikut:[7]
- Mendeskripsikan kecakapan belajar para siswa sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekuranganya dalam berbagai bidang studi atau mata pelajaran yang ditempuhnya.
- Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran disekolah, yakni seberapa jauh keefektifannya dalam mengubah tingkah laku para siswa ke arah tujuan pendidikan yang diharapkan.
- Menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yakni melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pengajaran serta strategi pelaksanaannya.
- Memberikan pertangungjawaban dari pihak sekolah kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Pihak yang dimaksud meliputi pemerintah, masyarakat, dan para orang tua siswa.
Fungsi Manajerial Dalam Implementasi Kurikulum 2013 Menurut Mulyasa Ada 3, Yakni Sebagai Berikut; [8]
- Perencanaan, dipandang sebagai fungsi sentral dari manajemenpendidikan dan harus berorientasi pada masa depan lembaga danpeserta didik. Dalam kaitannya dengan kurikulum, perencanaan iniberada dalam salah satu tahapan program KBM..
- Pelaksanaan, mencakup pengorganisasian dan kepemimpinan yangmelibatkan penetuan berbagai kegiatan, seperti pembagian pekerjaandalam berbagai tugas yang harus dilakukan.
- Penilaian yang sering disebut pengendalian atau evaluasi untuk menjamin bahwa proses dan kinerja yang dicapai telah sesuai dengan rencana dan tujuan. Untuk kepentingan tersebut, pelaksanaan penilaian perlu membandingkan kinerja aktual dengan kinerja standar
Penilaian bukan hanya pencatatan apa yang diketa-hui dan dapat dilakukan murid, tetapi juga memengaruhi pembelajaran dan motivasi mereka. Pelajar perlu mengerti pengetahuan yang diterima dan pendidik perlu me-ngetahui apakah mereka telah mengajarkan pengetahuan mereka dengan baik. Keduanya memerlukan umpan balik.[9] CBT membantu untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan umpan balik ini.
Prosedur Pelaksanaan Penilaian Pembebelajaran (cari itu teori Siapa…?)
- Langkah perencanaan data
- Langkah pengumpulan data
- Langkah penelitian data
- Langkah pengolahan data
- Langkah penafsiran data
- Langkah meningkatkan daya serap peserta didik
- Langkah hasil penelitian.[10]
Referen Baca Buku Manajemen Evaluasi Program Pendidikan
____________________
*) Ditulis sebagai Penguatan Teori dalam penyusunan Proposal Tesis UP 25 Mei 2023
EDNOOT:
[1] Tampubolon 2020: Change Management, Manajemen Perubahan; Individu, Tim Kerja, Organisasi. (Bogor: Mitra Wacana Media, 2020): 34
[2] Joseph Juran., “The Juran Trilogy”, Quality Progress, Vol. 19, No. 8, 1986. h. 19.
[3] M. Ngalim Purwanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta : Mutiara Sumber-Sumber Benih Kecerdasan, 1981)
[4] Tampubolon 2020: Change Management, Manajemen Perubahan; Individu, Tim Kerja, Organisasi. (Bogor: Mitra Wacana Media, 2020): 34/
[5]Kotler dan Keller. Manajemen Pemasaran. Jilid I. Edisi Ke 13. (Jakarta: Erlangga. 2014), 75
[6] Kotler & Keller. Manajemen Pemasaran.., 76
[7] A. Rusdiana, Penialian Autentik (konsep, Prinsip dan Aplikasinya), (Pustaka setya Bandung, 2018) 168
[8] E.Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, Cet. 2, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013) 136
[9] John Santrock, Psikologi Pendidikan, Edisi Kedua, (Jakarta: Kencana, 2008): 638
[10] M. Daryanto, Penilaian Pendidikan (Jakarta: PT. Rineka Cipta 2006).