TEORI MANAJEMEN PEMBELAJARAN-MANAJEMEN STRATEGI & KEUANGAN/PEMBIAYAAN
Membaca 6 tesis untuk munaqasyah 11 Agustus 2022, paling tidak ditemukan empat teori yang harus dan sangat mungkin dapat dipergunakan dalam tesis tersebut:
I. TEORI MANAJEMEN PEMBELAJARAN
Untuk menciptakan kekuatan pembelajaran pada diri siswa, tidak cukup hanya dengan dicekoki, diceramahi dan diberi wejangan yang nikmat oleh guru, tetapi terdapat beberapa unsur pembelajaran yang harus diperhatikan, dipandangi dan dirasakan, baik oleh guru maupun siswa. Disini ungkapan-ungkapan Meir, (dalam Suryapermana) yang selalu terdengar menembus alam pikiran kita tentang unsur unsur ajemen mapembelajaran tergambar seperti berikut ini: [1]
1.Persiapan ( Preparation ; Tahap periapan berkaitan dengan mepersiapkan peserta didik untuk belajar. Periapan pembelajaran itu bagaikan mempersiapkan hamparan tanah untuk ditanami benih. Jika dilakukan dengan benar, niscaya menciptakan kondisi yang baik untuk pertumbuhan yang sehat. Tujuan tahap persiapan adalah untuk menimbulkan minat peserta didik, memberi mereka perasaan positif mengenai pengalaman belajar yang akan datang dan menemnpatkannya dalam situasi optimal untuk belajar. Tahap ini juga beertujuan membangkitkan rasa ingin tahu, menciptakan lingkungan fisik, emosional, social yang positif.
2. Penyampaian (Presentation); Tahap penyampaian dalam siklus pembelajaran dimaksudkan untuk mempertemukan peserta belajar dengan materi belajar yang mengawasi proses belajar secara positif dan menarik. Presentasi berarti petemuan, dimana fgasilitator dapat memimpin, tetapi peserta belajar yang harus menjalani pertemuan itu. Pembelajaran berasal dari keterlibatan aktif dan penuh dari seorang peserta didik dengan pelajaran, bukan dari mendengarkan presentasi guru.
3.Latihan (Practice; Dalam tahapan latihan inilah sebenarnya proses pembelajaran yang sebenarnya berlangsung. Disini seorang guru atau pendidik hanyalah memprakarsai proses belajar dan menciptakan suasana yang mendukung kelancaran pelatihan. Denga kata lain, tugas instruktur, guru atau pendidik adalah menyusun konteks tepat peserta belajar yang dapat menciptakan isi yang bermakna mengenai materi belajar yang sedang dibahas.
4. Penampilan hasil ( Performance; Belajar adalah proses mengubah pengalaman menjadi pengetahuan, pengetahuan menjadi pemahaman, pemahaman menjadi kearifan dan kearifan menjadi tindakan. Nilai setiap program belajar terungkap hanya dalam tahap ini. Tahapan ini sangat penting disadari, karena tahapan ini merupakan satu kesatuan dengan keseluruhan proses belajar.
Buku Asli
Meier, Dave. 2002. The Accelerated Learning Handbooks: Panduan Kreatif dan Efektif Merancang Program Pendidikan dan Pelatihan. Diterjemahkan oleh Rahmani Astuti. Bandung: Kaifa.
II. TEORI MANAJEMEN STRATEGI
Fred R. David, “Strategic management can be defined as the art and science of formulating, implementing, and evaluating cross-functional decisions that enable an organization to achieve its objectives.” Fred R. David menjelaskan bahwa proses manajemen strategis terdiri dari tiga tahapan, yaitu, memformulasikan strategi, mengimplementasikan strategi dan mengevaluasi strategi.[2]
- Memformulasikan strategi antara lain menetapkan visi dan misi, mengidentifikasi peluang dan tantangan yang dihadapi organisasi dari sudut pandang eksternal, menetapkan kelemahan dan keunggulan yang dimiliki organisasi dari sudut pandang internal, menyusun rencana jangka panjang, membuat strategi-strategi alternatif dan memilih strategi tertentu yang akan dicapai.
- Mengimplementasikan strategi memerlukan suatu keputusan dari pihak yang berwenang dalam mengambil keputusan untuk menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan, memotivasi pegawai, dan mengalokasikan sumber daya yang dimiliki sehingga strategi yang sudah diformulasikan dapat dilaksanakan. Pada tahap ini dilakukan pengembangan strategi pendukung budaya, merencanakan struktur organisasi yang efektif, mengatur ulang usaha pemasaran yang dilakukan, mempersiapkan budget, mengembangkan dan utilisasi sistem informasi serta menghubungkan kompensasi karyawan terhadap kinerja organisasi. Mengimplementasikan strategi sering disebut sebagai “action stage” dari manajemen strategis. Pengimplementasian strategi memiliki maksud memobilisasi para pegawai dan manajer untuk menterjemahkan strategi yang sudah diformulasikan menjadi aksi.
- Mengevaluasi strategi adalah tahap terakhir dalam manajemen strategis. Para manajer sangat perlu untuk mengetahui ketika ada strategi yang sudah diformulasikan tidak berjalan dengan baik. Evaluasi strategi memiliki tiga aktifitas yang fundamental, yaitu mereview faktor-faktor internal dan eksternal yang menjadi dasar untuk strategi saat ini, mengukur performa dan mengambil langkah korektif
III. TEORI MANAJEMEN KEUANGAN/PEMBIAYAAN
Tahap-Tahap Manajemen Keuangan dalam pandangan Thomas. H. Jones, manajemen Keuangan memiliki tiga tahapan penting yang jika di terapkan dalam pengelolaan keuangan akan ditemukan singkronisasi, yaitu: budgeting; accounting; auditing” [3]
- Budgeting; yaitu penyusunan anggaran. Penganggaran merupakan proses kegiatan atau proses penyusunan anggaran (budget). Budget ini merupakan rencana operasional yang dinyatakan secara kuantitatif dalm bentuk satuan uang yang digunakan sebagai pedomandalam melaksanakan kegiatan lembaga dalam kurun waktutertentu13. Penganggaran memeliki beberapa karakteristik dan fungsi.
- Accounting; Pelaksanaan, yaitu pembukuan/akuntansi; kegiatan kedua dalam manajemen pembiyaan adalah akuntansi, merupakan bahasa yang digunakan untuk mengembangkan hasil kegiatan ekonomi. Kegeiatan-kegiatan tersebut melibatkan konversi (perubahan) sumber daya yang ada menjadi barang dan jasa yang bisa dipakai. Oleh karena itu accounting berkaitan dengan mengukur dan menyingkap hasil dari kegiatan konversi sumber daya tadi.
- Auditing; Penilaian, yaitu pemeriksaan . Auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian barang bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan oleh seorang yang kompeten dan independent untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian dimaksud dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Dalam hal ini auditing berkaitan dengan pertanggung jawanban penerimaan, penyimpanan dan pembayaran atau penyerahan uang yang dilakukan bendaharawan kepada pihak-pihak yang berwenang.
IV. TEORI IMPLEMENTASI KEBIJAKAN
Terdapat banyak model implementasi menurut para ahli, diantaranya model implementasi kebijakan publik menurut Van Metter dan Van Horn (1975), George Edward III (1980), Grindle (1980) dan Masmanian dan Sabatier (1987).
Menurut George Edward III dalam Rusdiana terdapat 4 faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan implementasi kebijakan antara lain yaitu faktor” (1) komunikasi, (2) sumberdaya, (3) disposisi dan (4) struktur birokrasi”[1] dijelasakan sbb:.
- Komunikasi kebijakan memiliki beberapa dimensi, antara lain dimensi transmisi (trasmission), kejelasan (clarity) dan konsistensi (consistency).
- sumberdaya tersebut meliputi sumberdaya manusia, sumberdaya anggaran, dan sumberdaya peralatan dan sumberdaya kewenangan
- Pengertian disposisi dikatakan sebagai “kemauan, keinginan dan kecenderungan para perlaku kebijakan untuk melaksanakan kebijakan tadi secara sungguh sungguh sehingga apa yang menjadi tujuan kebijakan dapat diwujudkan”.
- Struktur birokasi ini mencangkup aspek- aspek seperti struktur birokrasi, pembagian kewenangan, hubungan antara unit-unit organnisasi dan sebagainya.
Semoga empat model teori di atas dapat dijadikan alternatif dalam perbaikan tesis anda
[1] Nana Suryapermana Manajemen Pembelajaran Dalam Dunia Pendidikan AN-NIDHOM (Jurnal Manajemen Pendidikan Islam),1:2 (Desember 2016), 78-80
[2] David. Fred R. Strategic Management Manajemen Strategi Konsep, Edisi 13. (Jakarta: Salemba Empat. 2011),
[3] Jones, Thomas H. Introduction to School Finance: Technique and Social. Policy, (New York: Macmillan Publishing Company. 1985). 100- 131)
[4] Rusdiana A. Kebijakan Pendidikan; dari Filosofi ke Implementasi (Bandung: Pustaka Setia 2015), 138