Menyonsong Pergatian Tahun 2021 ke 2022

INSTROSPEKSI VS REFLEKSI DIRI:

Menuju masa depan yang lebih Baik

Oleh: A. Rusdiana

Setiap orang secara individu maupun kelompok/organisasi perlu melakukan introspeksi diri agar sudut pandang mengenai harga dirinya dan orang sekitar dapat berubah. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa introspeksi diri dapat meningkatkan kecerdasan emosial sehingga mempermudah dalam mengatasi tantangan hidup. Allah SWT., dalam (QS. Al-Hasyr [59]: 18), memerintahkan kepada umatnya untuk bertakwa dan muhasabah/berinstrospeksi diri. Manusia hendaknya selalu berpikir dan mencermati apa yang telah dipersiapkan untuk akhiratnya kelak. Introspeksi diri adalah hal yang tidak sulit dilakukan. Hanya saja, dibutuhkan kesadaran, komitmen, dan dedikasi waktu agar mendapatkan manfaat seperti yang disebutkan di atas.

Momen pergantian tahun (2021 ke 2022) seperti ini adalah waktu yang paling tepat untuk melakukan introspeksi atau juga bisa kapanpun melakukannya. Bisa juga melakukannya setiap saat untuk mengevaluasi berbagai pikiran, emosi, dan perilaku selama ke belakang. Bisa juga bisa membuat jadwal rutin sendiri sesuai kebutuhan, seperti sebulan sekali, setiap ulang tahun, atau bahkan setiap hari. Tak hanya itu, introspeksi juga bisa dilakukan setiap  merasa kehilangan motivasi, stres, tidak bahagia, atau ketika memiliki masalah dengan keluarga, teman, atau rekan kerja. Intinya, semakin sering melakukan introspeksi diri sebagai bagian dari kebiasaan dan rutinitas, semakin besar efeknya yang akan dirasakan.

Ada 3 langkah untuk melakukan introspeksi diri, sebagaimana dilansir dari laman University of Southern California (Apr, 24 2018), berikut adalah langkah-langkah dalam mempraktikkan introspeksi diri, antara lain:

1. Identifikasi pertanyaan penting; Sebelum memulai introspeksi, terlebih dahulu menyiapkan beberapa pertanyaan penting yang akan membantu selama proses perenungan ini dilakukan. Misalnya, (1) apa yang berhasil dan tidak pada diri Anda, (2) apa pencapaian atau kesuksesan, (3) apa harapan dan tujuan serta apa yang patut disyukuri, (3) bagaimana meningkatkan kehidupan, serta tindakan apa yang dapat saya lakukan.

2. Pilih metode yang sesuai; Ada beragam cara introspeksi diri sendiri yang bisa lakukan, diantarnya; dapat melakukannya sambil berjalan, duduk santai, berlari, atau menuliskannya di jurnal.

3. Tetapkan waktu; untuk melakukan introspeksi, dperlukan pula menetapkan lamanya waktu yang bisa diterapkan. Untuk yang baru memulai tindakan ini, bisa juga dengan melakukannya selama 10 menit, bisa juga melakukannya lebih lama, bahkan hingga satu jam jika dibutuhkan.

Pertanyaan kemudian, bagiamana cara mengemamasnya? Seperti yang dikatakan Kraemer, “Bagaimana supaya bisa memprioritaskan atau mengalokasikan jika belum menemukan apa yang sebenarnya penting?” Kraemer menyarankan dengan refleksi diri dapat membantunya mengalokasikan tanggung jawab dan dengan demikian meminimalkan kejutan.

Dengan mempraktikkan refleksi diri, para pemimpin dapat memandang ke depan dan menjadi lebih siap untuk mengantisipasi hasil yang bisa terjadi. Refleksi diri dapat secara positif mempengaruhi keterampilan kepemimpinan lainnya seperti umpan balik, kepositifan, kreativitas, motivasi, dan komunikasi. Dengan latihan yang konsisten, refleksi diri akan menjadi komponen penting dari rutinitas harian guna melihat ke dalam bagaimana dapat memimpin dan secara aktif mengasah soft skill untuk meningkatkan kinerja tim, yang mengarah ke area peningkatan diri yang lebih signifikan. “Menuju ke masa depan yang lebih Baik”. Wallahualam Bissawab.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *